Pencabutan Subsidi Kereta Menuai Gejolak Di Masyarakat

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 12 November 2014
Pencabutan Subsidi Kereta Menuai Gejolak Di Masyarakat

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih News - Pemerintah akan menghentikan subsidi penumpang kereta api jarak jauh dan ekonomi (commuterline). Pemberitahuan ini sudah ‘diworo-woro’  atau di sosialisasikan di setiap stasiun. Tarif komersial tersebut akan diberlakukan pada awal Januari 2015 mendatang oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kabar ini sontak  menuai pro dan kontra dari para penumpang commuterline.

Rahman, seorang karyawan swasta mengatakan, jika bisa subsidi tetap diberikan kepada pengguna transportasi kereta. “Sekarang ini saja, saya makan pas-pasan. Bayangkan saya dari stasiun Manggarai ke stasiun Mangga dua harus berdiri. Pagi-pagi penumpang kereta penuh. Bila tiket naik, saya harus mengurangi budget kebutuhan untuk membeli harga tiket tersebut. Itu pun jika ada yang dikurangi budgetnya. Jika tak ada, wah, saya pun tidak tahu, biaya darimana untuk membeli tiket. Saya hanya buruh yang mempunyai pendapatan rendah. Banyak pekerja kasar seperti saya ini yang setiap harinya harus naik kereta demi mengejar waktu di pagi hari. Mungkin akan terjadi seperti dahulu lagi, banyak yang menyerobot masuk stasiun demi naik kereta. Masyarakat kelas bawah akan bergejolak nantinya,” ujar pria berusia 48 tahun itu.

Rahman juga mengakui bahwa kereta sekarang tidak seperti kereta-kereta yang terdahulu. Yang penumpangnya berdesak-desakan, menunggu kereta selanjutnya, 45 menit.

Komentar yang tak jauh berbeda juga  dikatakan oleh Mila, Mahasiswi sebuah universitas swasta di Jakarta ini menuturkan, pencabutan subsidi kurang tepat untuk sekarang ini. Bantuan pemerintah dihentikan, lalu dana tersebut akan dialihkan kemana? Dan harus jelas alokasinya. “Untuk fasilitas kereta yang sekarang ini sudah lumayan. Apalagi diberlakukannya ticketing. Sterilisasi pedagang stasiun. Pengamen pun tidak ada yang berkeliaran lagi di area stasiun tersebut. Setiap stasiun sekarang sudah aman. Ini yang harus ditingkatkan pelayanannya,” Ucap mila.

Menanggapi tentang adanya bantuan dari empat bank (BCA, BNI, BRI dan Bank Mandiri) sebesar Rp 2,38 triliun untuk PT KAI  lebih pas untuk penambahan jalur kereta. Perbaiki fasilitas-fasilitas yang ada. Seperti adanya kursi tunggu di stasiun buat penumpang prioritas, ibu hamil, lanjut usia dan ibu yang membawa balita.

Selain Rahman dan Mila, Seorang Karyawati Swasta bernama Syilla juga mengutarakan aspirasinya tentang kabar menghebohkan tersebut, PT KAI sepertinya akan menjadikan transportasi kereta sebagai transportasi andalan masyarakat. “Saya hanya berpesan, pendingin-pendingin yang ada di commuterline tolong diperbaiki. Sekarang ini AC yang ada di gerbong kereta tidak dingin. Dana bantuan tersebut sebaiknya untuk perbaikan sinyal di setiap stasiun yang membuat perjalanan commuterline telat,” kata karyawati berusia 30 tahun itu.

 

#Nasional #News
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Harga Minyak Goreng Kemasan Tingkat Nasional Naik di Atas Rp 20 Ribu
Harga minyak goreng kemasan di tingkat nasional mengalami kenaikan. Per Selasa 14 Maret 2023 harga minyak goreng kemasan di atas Rp 20.000.
Mula Akmal - Selasa, 14 Maret 2023
Harga Minyak Goreng Kemasan Tingkat Nasional Naik di Atas Rp 20 Ribu
Bagikan