Pemulihan Pascakrisis Moneter Butuh Rp1.500 Triliun


Ketua DPD Irman Gusman (kanan), Mendag Rahmat Gobel (tengah) dan anggota Komisi VI DPR Daniel Johan dalam diskusi Forum Senator untuk Rakyat di Jakarta, Minggu (17/5) (Foto ANTARA/Hafidz Mubarak)
Merah Putih, Bisnis-Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman mengungkapkan hampir Rp1.500 triliun uang rakyat digelontorkan untuk membantu memulihkan perekonomian, khususnya perbankan.
Hal tersebut dilakukan guna menstabilkan kembali keekonomian Indonesia pascakrisis moneter pada 1998.
“Krisis moneter yang terjadi pada 1998 mengakibatkan perbankan bangkrut karena membiayai beberapa konglomerat saja. Karena pertumbuhan ekonomi kita hanya ditopang oleh konglomerat,” kata Irman Gusman dalam “Forum Senator Ekonomi Rakyat”, di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (17/5).
Selain itu, menurut Irman, sektor ekonomi pada saat itu juga hanya difokuskan pada wilayah-wilayah tertentu atau kota-kota besar di Indonesia.
"Seperti itulah pertumbuhan ekonomi, jika tidak ada dukungan dari semua pihak. Oleh sebab itu, perlu adanya keberpihakan ekonomi kerakyatan," katanya. (Rfd)
Bagikan
Berita Terkait
Asik Nih Bank Milik Pemerintah Mulai Dapat Kucuran Rp 200 Triliun, Harus Disalurkan Buat Kredit

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pencurian Rp 10 Miliar Milik Bank Jateng Wonogiri

Polisi Berhasil Tangkap 3 Pelaku yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar Milik Bank Jateng Wonogiri

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Rp 16 Triliun APBN Digelontorkan ke Bank, Koperasi Merah Putih Sudah Bisa Ajukan Pinjaman

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Sopir Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Bank Jateng Wonogiri Pastikan Simpanan Nasabah Aman

Sopir Bank di Wonogiri Bawa Kabur Uang Nasabah, Nilainya Mencapai Rp 10 Miliar

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
