Pemerintah AS Revisi Produksi, Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi
Eksplorasi Minyak (Foto capture txprobatelitigation.com)
MerahPutih, Bisnis-Pemerintah Amerika Serikat menurunkan estimasi produksi dalam negeri. Dampaknya, harga minyak mentah dunia langsung melonjak lebih tinggi.
Mengutip dari AFP, Selasa (1/9) patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober, melonjak 3,98 dolar AS (8,8 persen) menjadi ditutup pada 49,20 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, kenaikan sesi ketiga berturut-turut.
Patokan Brent untuk pengiriman Oktober berakhir pada 54,15 dolar AS per barel, naik 4,10 dolar AS (8,2 persen) dari tingkat penutupan Jumat lalu.
Selama kenaikan tiga sesi terakhir WTI telah membukukan keuntungan 27,5 persen dan Brent 25,52 persen.
Sebelumnya, Departemen Energi AS mengatakan bahwa produksi dalam negeri pada Juni mencapai 9,3 juta barel per hari, sekitar 100.000 barel lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Perkiraan bulanan untuk periode Januari hingga Mei direvisi lebih rendah sebanyak 130.000 barel per hari. (Luh)
Baca Juga:
Harga Emas Naik Rp1.000 Jadi Rp558.000 per Gram
Bagikan
Berita Terkait
Malaysia Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Sekitar Rp Rp 7.864 Per Liter, Di Indonesia Pertamax Rp 12.200 Per Liter
Penyebab Harga Minyak Mentah Indonesia Meroket di Bulan Juni 2025
Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario
Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia
Perang Iran-Israel Berlanjut, Pakar Sarankan Pemerintah Realokasi Anggaran Tutupi Subsidi BBM
Selat Hormuz Ditutup Iran, Rakyat Kecil di Indonesia Makin Menjerit Karena Harga Minyak berpotensi Melonjak
Suasana di Timur Tengah Makin Intens, Komisi XI DPR: Pemerintah Harus Miliki Skenario Krisis Hadapi Gejolak Global
Imbas Konflik AS-Israel Lawan Iran, APBN Indonesia Terancam Makin ‘Menjerit’
Parlemen Iran Setuju Tutup Selat Hormuz, 4 Ancaman Besar Intai Dunia
Harga Minyak Bisa Melonjak Akibat Perang Iran dan Israel, Indonesia Harus Segera Amankan Pasokan