Pemerintah Abai Terhadap Situs Cagar Budaya

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Minggu, 08 Januari 2017
Pemerintah Abai Terhadap Situs Cagar Budaya
Mimy Chaitami Budayawan Tangerang. (MP/Widi Hatmoko)

Budayawan sekaligus pengarang buku "Pendekar Cisadane" dan buku "Dari Titian Sejarah Menuju Gerbang Pembangunan" Mimy Chaitamy menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang abai terhadap situs dan sejarah yang ada di wilayah tersebut.

Menurutnya, banyak sekali situs-situs peninggalan sejarah yang hingga saat ini terbengkalai, dan tidak dikelola dengan baik. Padalah, menurut Mimy, situs cagar budaya ini merupakan pusat informasi sejarah perkembangan Tangerang dari masa ke masa. Ini juga, kata Mimy, adalah potensi destinasi wisata yang bisa menulang perekonimian masyarakat, bahkan juga bisa menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Pemerintah ini abai. Padahal ini kan potensi menjadi salah satu destinasi yang bisa memberikan dampak positif terhadap perekonomian juga. Selain itu, paling tidak masyarakat terutama generasi muda bisa lebih mengenal sejarah daerahnya. Bagaimana kalau generasi saja tidak tahu sejarah dan budayanya sendiri? Prihatin sekali," ujar Mimy Chaitamy kepada merahputih.com.

Lokasi tempat ditemukannya fosil gajah purba di Kampung Kapling, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang yang saat ini jadi tempat pemancingan ikan. (MP/Widi Hatmoko)

Beberapa situs cagar budaya yang sampai saat ini tidak terpelihara adalah situs tempat ditemukannya fosil gajah purba, Situs Kohod Kapal Niaga, temuan moluska kyokkenmedinger atau tumpukan sampah cangkang-cangkang moluska yang diperkirakan terbentuk oleh kutur kehidupan pada masa 5000 hingg 10000 tahun sebekum masehi. Termasuk sejarah Pantai Ketapang, dimana tempat tersebut merupakan saksi sejarah gugurnya salah seorang Pahawan Nasional Otto Iskandardinata.

"Museum juga kan tidak punya, terus kemana benda-benda kuno peninggalan sejarah yang pernah ditemukan di wiayah Kabupaten Tangerang? Ini yang harus menjadi perhatian pemerintah," katanya.

Mimy berharap, pemerintah mau menyelamatkan situs-situs cagar budaya tersebut, untuk menjadi bagian dari aset Pemkab Tangerang, dan menjadi destinasi wisata sejarah serta pusat informasi sejarah di Tangerang.

Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan