Pelabelan Usia pada Setiap Produk Google
Google menerapkan pelabelan umur pada produk aplikasinya agar tidak ada aplikasi yang tidak semestinya dikonsumsi anak dibawah umur. (Foto: Android Developers Blog)
MerahPutih Teknologi - Google akan memberlakukan pelabelan usia pada setiap produknya. Hal ini sama dengan pelabelan usia yang sejak lama diterapkan pada penjualan kaset video game. Hal ini tentu saja dimaksudkan agar video game tersebut tidak dapat dinikmati oleh orang yang belum cukup umur.
Hal serupa yang dilakukan Google memiliki tujuan yang juga sama, agar aplikasinya tidak dibeli atau diunduh oleh anak di bawah umur. Setiap aplikasi yang ada di Play Store nantinya akan diklasifikasikan pada usia pengguna yang boleh mengunduh atau mengakses aplikasi tersebut. (Baca: Hadiah Menarik dari Google untuk Ide Menarik Anda)
Product Manager Google Play, Eunice Kim, melalui blog resmi Google Play mengatakan bahwa perubahan tersebut akan mempermudah developer untuk mengenalkan konten aplikasi mereka secara relevan pada setiap penggunanya dan juga membantu meningkatkan keterlibatan pengguna untuk memilih konten yang tepat bagi mereka. (Baca: Nikmati Video 4K dengan YouTube 10.10.52)
Sistem rating yang digunakan oleh Google adalah menggunakan International Age Rating Coalition (IARC), Entertainment Software Rating Board (ESRB), Pan-European Game Information (PEGI), Australian Classification Board, Unterhaltungssoftware Selbstkontrolle (USK), dan Classificacao Indicativa (ClassInd). Sedangkan untuk negara-negara yang tidak memiliki standar baku, aplikasi akan menampilkan tingkatan usia secara umum.
Bagi developer yang telah mendaftarkan aplikasinya di Play Store, Google menyarankan untuk mengisi kuisioner dan menentukan kategori usia aplikasi yang mereka miliki. Aplikasi yang tidak memiliki kategori usia akan diindikasikan sebagai “Unrated” dan hanya terlihat oleh pengguna tertentu saja. Bulan Mei tahun ini, pengisian kuesioner akan diwajibkan untuk semua aplikasi baru serta pembaruannya.
Bagikan
Berita Terkait
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Kebiasaan Layar Kedua: Mengapa Penggemar Sepak Bola Indonesia Selalu Nonton Lewat 2 Perangkat
Apa Itu Cloudflare? Perusahaan yang Sempat Bikin Layanan Internet Terasa seperti 'Kiamat Kecil'
Gamification dan Play-to-Earn Bukan Sekadar Fitur di DRX SPORTNET, Bawa Pengguna Merasakan Keseruan di Dunia Virtual
Pramono Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Diharapkan Bisa Bersaing dengan Kota Besar Dunia
Aplikasi SIKAP Polda Metro Jaya Percepat Pemblokiran Rekening Penipuan Online, dari 12 Hari Kerja Jadi 15 Menit
Netflix Luncurkan Fitur Baru Format Video Vertikal Manjakan Pengguna Ponsel
Edit Video 360 Enggak Pakai Ribet, Cukup Pakai AI Gratis ini!
Kemkomdigi Putus Akses Akses layanan dan aplikasi Zangi
Belum Penuhi Kewajiban PSE Privat, Alasan Komdigi Blokir Zangi, Aplikasi yang Dipakai Ammar Zoni untuk Ederkan Narkoba di Penjara