Pedagang Mengeluh Pasar Tradisional Gondangdia Sepi Pembeli

Rendy NugrohoRendy Nugroho - Selasa, 29 Desember 2015
Pedagang Mengeluh Pasar Tradisional Gondangdia Sepi Pembeli
Pasar tradisional Gondangdia, Cikini, Jakarta Pusat (Foto: MerahPutih/Muhammad Fadly)

Merahputih Wisata - Sebagian besar pedagang pasar tradisional Gondangdia, Cikini, Jakarta Pusat mengeluh dengan semakin sepinya pembeli.

Pasar tradisonal yang berada ditengah pusat kota Jakarta itu, semakin tergerus oleh banyaknya pusat perbelanjaan yang lebih modern.

Ismail, salah satu staff pengelolah, Pasar Jaya Gondangdia mengatakan meski gedung telah mengalami renovasi total tiga tahun lalu, tetap saja pembeli semakin berkurang.

"Dari hari ke hari pasar semakin sepi pembeli, walaupun gedung sudah lebih bagus dan nyaman," ujarnya, kepada merahputih.com, Senin (28/12).

Diakuinya, sejak terjadi pembangunan sejumlah gedung bertingkat dan pengembangan pemukiman warga menjadi lahan perkantoran, pasar tradisonal mulai ditinggalkan.

"Banyak warga kampung yang digusur, berpengaruh kepada pembeli pasar," ungkapnya.

Sebagian besar pembeli pasar tradisional yang merupakan warga kampung disekitarnya, kini telah melakukan migrasi besar-besaran kesejumlah pinggiran ibukota.

"Berpengaruh besar, sebab pembeli sebagian besar warga disekitar sini, kalau mereka digusur, otomatis berkurang pembeli."

Diakuinya, Sekira 350-an kios dan losmen yang ada di pasar tradisional itu, sebagian besar pedagangnya mengeluhkan hal yang sama.

Seperti, Pak Azman, Pedagang sayuran dan buah ini mengaku barang yang didagangkan sering busuk atau layu lantaran tidak laku. Bahkan, ia mengatakan lebih baik tidak berjualan disini ketimbang modal habis.

"Kalau mau mulai usaha, lebih baik cari pasar lain, ketimbang modal habis," ketusnya.

Dia juga mengaku sebagian pengontrak kios disini, sudah banyak yang memilih pindah ke lokasi lain.

"Nih banyak yang dikontrakin lagi," ujarnya.

Meski begitu, Azman tetap mencoba bertahan dengan dagangan yang seadanya.

"Ya, kita sudah punya pelanggan juga, jadi ada juga yang laku."

Namun, lanjutnya jika ingin usaha berkembang sulit rasanya. (Fdi)

BACA JUGA:

  1. Pasar Gondangdia, Kian Tergerus Gedung Pencakar Langit
  2. Cikini Gold Center (CGC) Rambah Pasar Asia Tenggara
  3. Kemenparekraf Rogoh Kocek Rp600 Miliar untuk Digital Marketing
  4. Bencana Alam Jadi Momok Bagi Dunia Pariwisata
  5. Saat Bos Google Terpikat Raja Ampat
#Cikini #Gondangdia
Bagikan
Ditulis Oleh

Rendy Nugroho

Bagikan