PDIP: Pidato Jokowi Selaras Dengan Ide Bung Karno


Presiden Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kanan) di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tahun 2015, jakarta Rabu (22/4). (antara foto)
MerahPutih Nasional - Pidato politik Presiden Joko Widodo di pembukaan Konferensi Asia AFrika (KAA) di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu (22/4) pagi menuai pujian banyak pihak. Pujian bukan hanya berasal dari analis politik, pujian juga berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto secara tegas memuji isi pidato Presiden Jokowi. Pujian itu diberikan lantaran Presiden Jokowi mendukung penuh kemerdekaan Palestina, mengkritik lembaga keuangan internasional semisal IMF, ABD dan juga menyuarakan reformasi dalam tubuh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Pidato Pak Jokowi selaras dengan ide Proklamator RI, Bung Karno," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/4).
Lebih lanjut Hasto menjelaskan, pidato-pidato Presiden Jokowi dikatakan seleras dengan ide-ide Bung Karno lantaran dalam peringatan 60 tahun KAA, Presiden Jokowi kembali menggaungkan persaudaran dan silidaritas negara-negara Asia-Afrika dalam menghadapi ketidakadilab perekonomian dunia.
Ketimpangan ekonomi yang terjadi di dunia sudah teramat parah. Presiden Jokowo sendiri menyerukan perunya perubahan tatanan keuangan dunia yang adil. Presiden Jokowi juga secara lantang menyuarakan reformasi dalam tubuh PBB.
"Ajakan Indonesia untuk menjawab ketidakadilan dan ketidakseimbangan dunia, termasuk bagaimana memelopori tatanan dunia baru dengan melakukan reformasi struktural lembaga keuangan global, sangat relevan dan perlu mendapat dukungan semua pihak," sambung Hasto.
Masih kata Hasto, prinsip-prinsip keadilan dan keseteraan bagi negara-negara dunia sudah lama disuarakan oleh Bung Karno. Prinsip dan ide-ide tersebut kembali disuarakan Presiden Jokowi. Bukan hanya itu Hasto juga menegaskan posisi Indonesia, berada diantara dua benuh adalah posisi strategis dan memiliki kans besar untuk mewujudkan tatanan dunia baru yang berkeadilan.
"Karenanya, Indonesia juga harus menuntaskan persoalan-persoalan internal demi mendukung kepeloporan dalam membentuk tatanan dunia baru yang lebih berkeadilan. Kini momentum politik kita, untuk mengonsolidasikan seluruh kekuatan politik agar Indonesia secepatnya menyelesaikan berbagai persoalan internal kita," tandas Hasto. (bhd)
BACA JUGA:
Tegas dan Berani, Jokowi Layak Disebut Sukarno Kecil
Orasi Jokowi di KAA, IMF dan Bank Dunia Harus Dibubarkan
Fadli Zon Selfie Bareng Presiden Zimbabwe dan Raja Yordani di KAA
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Suara Megawati Bergetar saat Ceritakan Ziarah ke Makam Imam Al-Bukhari: Ingat Bung Karno Buka Pintu Warisan Islam Asia Tengah

Cerita Megawati Anggap Uzbekistan Jadi Bagian Sejarah Spiritual Bangsa Indonesia

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
