PBNU: 1 Syawal 1437 H Hari Rabu, Umat Muslim Lebaran Pada 6 Juli 2016


Foto ilustrasi
MerahPutih Nasional - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Idul Fitri atau Lebaran 1 Syawal 1437 Hijriah pada Rabu, 6 Juli 2016. Dengan demikian tidak ada perbedaan penetapan tanggal Hari Raya Idul Fitri tahun ini antara ormas Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah.
Tim Rukyatul Hilal/Lembaga Falakiyah PBNU melakukan rukyatul hilal di 42 lokasi di Indonesia. Berdasarkan pengamatan, hilal tidak terlihat.
“Kepada warga NU dan umat Islam pada umumnya, kami mengimbau untuk menyempurnakan ibadah puasa 30 hari dan berhari raya pada Rabu 6 Juli 2016,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (4/7).
Putusan ini didasarkan pada pelaksanaan rukyatul hilal bil fi‘li tim falakiyah NU di sejumlah lokasi rukyat yang telah ditentukan. Hasilnya tim dari Lembaga Falakiyah PBNU tidak berhasil melihat hilal. Dengan demikian umur bulan Ramadan 1437 H adalah 30 hari (istikmal).
Sementara itu Sekretaris Lembaga Falakiyah PBNU, Shohibul Faroji menambahkan, tim yang bertugas mengamati hilal di 42 titik lokasi tidak berhasil melihat hilal.
"Tim pada Senin, 4 Juli 2016, atau 29 Ramadan 1437 Hijriah telah melakukan rukyatul hilal bil fili di beberapa lokasi rukyat yang telah ditentukan, dan tidak berhasil melihat hilal. Dengan demikian, umur bulan Ramadan adalah 30 hari," ujar Shohibul.
Oleh karena itu, pada tahun ini ibadah puasa bulan Ramadan berlangsung selama 30 hari. Umat Muslim diimbau tetap menjalankan puasa esok hari. Dan, merayakan Idul Fitri pada Rabu, 6 Juli 2016.
"Kami sampaikan selamat merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah dengan penuh suka cita. Mohon maaf lahir batin," ucap Shohibul.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama

Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang

Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna

Ketua PBNU Ingatkan Umat Tak Beri Ruang untuk Pemecah Belah dan Penyebar Kebencian

Idul Fitri Serempak, Menag Sebut Momentum Memperkuat Kebersamaan

Belum Ada Kalender Global Disepakati, Muhammadiyah Minta Perbedaan Ramadan Disikapi Tasamuh

PBNU Desak Indonesia Ikuti Jejak Australia dan India Batasi Anak Main Medsos
