Pasca Insiden Crane Ambruk, Aktivitas di Masjidil Haram Kembali Normal


Kabah di Masjidil Haram, Mekah (Foto: kemenag.go.id)
MerahPutih Timur Tengah — Aktifitas ibadah haji di Masjidil Haram, Mekah, kembali normal pasca insiden mematikan crane jatuh pada Jumat (11/9) malam waktu setempat. Petugas konstruksi perluasan Masjidil Haram membersihkan sisa reruntuhan akibat crane jatuh tersebut.
Seperti dilansir situs web resmi Kementerian Agama, kemenag.go.id, aktivitas ibadah di Masjidil Haram, Makkah, sudah kembali normal pada Sabtu (12/9) pagi atau satu hari pasca musibah ambruknya crane di atas pintu Babus Salam.
Ribuan jemaah melakukan tawaf (mengelilingi Kabah) dan sai (berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah) sebagaimana hari-hari sebelumnya. Jemaah haji Indonesia tampak mendominasi seluruh area tawaf dan sai.
“Ini seperti tidak ada kejadian apa-apa. Ibadah biasa saja,” kata Sularno, seorang jemaah asal Jambi yang akan melakukan umrah dilansir kemenag.go.id, Sabtu (12/9).
Seperti disiarkan MCH (Media Center Haji), jemaah yang melakukan tawaf sudah membuat lingkaran berputar sampai area paling luar mataf (tempat tawaf) di lantai bawah atau lantai utama. Sebagian jemaah melakukan shalat sunah di luar arus utama tawaf.
Di area sai, jamaah bahkan tampak lebih padat. Dua lajur memanjang yang merupakan lintasan sai dari Bukit Shafa dan Marwa dipenuhi jemaah berpakaian ihram. Sebagian jemaah menggunakan pakaian biasa yang berwarna dan bercorak tidak putih.
Sebagian jemaah Indonesia menggerombol membuat kelompok-kelompok dan melakukan sai bersama-sama. Di depan pintu masuk utama sai yang menjadi lokasi musibah ambruknya crane, puluhan pekerja dari perusahaan konstruksi Bin Laden Group bahu-membahu memperbaiki bagian bangunan yang rusak.
Area tempat korban wafat sudah dibersihkan. Area musibah diberi dinding pembatas berwarna hijau setinggi setengah meter. Puluhan jemaah mengambil gambar para pekerja yang sedang memperbaiki kerusakan bangunan. Di pintu luar Babus Salam, kendaraan crane yang terjungkir diberi pagar pembatas seng setinggi dua meter. Namun, di bagian dekat tangga masuk Babus Salam, pembatas hanya berusa tali berwarna merah-putih. Puluhan jemaah tak melewati kesempatan mengabadikan gambar crane yang terjungkir tersebut.
Kelada Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan, akan menggelar jumpa pers pada pukul 13.00 waktu Arab Saudi mengenai perkembangan jumlah korban.
“Sampai saat ini masih kita update terus datanya. Mohon sabar karena kita akan mencari kepastian terlebih dahulu agar kabar tidak simpang-siur,” ujar Arsyad.
Bagikan
Berita Terkait
Khalid Basalamah Penuhi Panggilan KPK, Jadi Saksi Kasus Korupsi Kuota Haji Kementerian Agama

KPK Sita 2 Rumah di Jaksel terkait Korupsi Kuota Haji, Nilainya Sekitar Rp 6,5 Miliar

Rampung Diperiksa KPK, Eks Menag Gus Yaqut Bungkam soal Aliran Fee Kuota Haji ke Kemenag

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ditangani Kementerian Baru, Komisi VIII DPR Minta Transisi tak Ganggu Layanan Jemaah

Status ASN Ditjen PHU Kemenag Hingga Tingkat Kab/Kota Bakal Pindah Ke Kementerian Haji

Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Ungkap Biaya Haji Khusus hingga Rp 300 Juta, Furoda 1 Miliar

DPR-Pemerintah Sepakat RUU Haji Dibawa ke Paripurna, BP Haji Jadi Kementerian

Jangan Usir Anak-Anak Saat Bermain di Lingkungan Masjid, Bikin Juga Program Buat Anak Muda

Istana Akui Rencana Bentuk Nomenklatur Baru Kementerian Haji

Temukan Catatan Keuangan Jual Beli Kuota Haji, KPK Telusuri Aliran Duit Biro Travel ke Pejabat Kemenag
