Parkir Meter Dapat Menekan Angka Kebocoran Retribusi Parkir


MerahPutih Nasional - Penerapan parkir meter di DKI Jakarta dinilai dapat menekan angka kebocoran pendapatan daerah hingga ratusan miliar rupiah. Alasanya, parkir meter tidak lagi menggunakan trasaksi perorang.
Kepala UPT Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi Sinaga mengatakan, pihaknya yakin dapat menekan angka kebocoran sekitar ratusan miliar rupiah apabila parkir meter diterapkan di seluruh tempat parkir bahu jalan.
"Sejauh ini parkir bahu jalan dikelola secara konvensional. Orang menerima uang, sehingga kebocorannya tinggi. Kalau secara elektronik seperti parkir meter, kami yakin kebocoran tersebut dapat ditekan hingga ratusan miliar rupiah," kata Sunardi Sinaga saat dihubungi, Rabu (3/12).
Sunardi menjelaskan, dari 400 titik parkir bahu jalan di Jakarta, pihaknya per tahun hanya mendapatkan pendapatan sebesar Rp 26 Miliar. Padahal, apabila dilihat dari lokasi, titik parkir dan jumlah mobil yang ada, seharusnya pendapatan mencapai ratusan miliar rupiah.
Namun, kata Sunardi, dalam penerapan parkir meter, pihaknya bukanlah ingin mencari keuntungan. Sebab, ini merupakan program pengendalian lalu lintas yang dimana tujuannya adalah menekan jumlah kendaraan sehingga kepadatan arus lalu lintas bisa teratasi.
"2-3 tahun kami targetkan seluruh titik parkir bahu Jalan terpasang parkir meter," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Sunardi, dengan penerapan parkir meter, pihaknya akan mengurangi jumlah titik parkir bahu jalan sesuai dengan kondisi lalu lintas yang ada, salah satunya di kawasan pertokoan Gajah Mada-Hayam Wuruk, Taman Sari, Jakarta Barat.
"Parkir meter ini tidak menggunakan APBD. Semua murni atas kerjasama swasta," ujarnya.
Foto: Kaskus
Bagikan
Berita Terkait
Harga Minyak Goreng Kemasan Tingkat Nasional Naik di Atas Rp 20 Ribu
