Pangeran Diponegoro Bukan Sekedar Pejuang Kemerdekaan

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Minggu, 08 Februari 2015
Pangeran Diponegoro Bukan Sekedar Pejuang Kemerdekaan

Pengunjung memotret togkat asli Pangeran Diponegoro dalam pembukaan pameran Aku Diponegoro : Sang Pangeran dalam Ingatan (Foto: Antarafoto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional -  Pangeran Diponegoro salah satu pahlawan nasional yang paling terkenal. Namun, banyak orang Indonesia mungkin hanya mengenangnya sebagai pejuang kemerdekaan yang kukuh melewan kolonialisme Belanda, dikhianati, dan pada akhirnya diasingkan. Itu sebabnya, "Pameran Aku Diponegoro: Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa dari Raden Saleh hinggi Kini" kembali diselenggarakan di Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta.

Pameran yang dikunjungi ratusan orang dari berbagai daerah tersebut dimulai pada 5 Februari dan akan ditutup 8 Maret 2015 yang akan datang. Direktur Gothe Institute Indonesien, Dr. Heindrich Blomeka mengatakan, pameran ini berusaha untuk menjunjung tinggi kembali kisah luar biasa Diponegoro. Lebih dari itu, kisah Diponogoro dihadirkan dari beragam perspektif melalui sudut pandang pelukis klasik, seniman kontemporer, serta pula masyarakat umum.

"Pameran ini juga merupakan kelanjutan dari pameran Raden Saleh dan Awal Seni Modern Indonesia yang diprakarsai GIN," kata Heinrich di gedung Galari Nasional Indonesia, Minggu (8/2).

BACA JUGA:  4 Pahlawan Indonesia yang Dijadikan Nama Jalan di Luar Negeri

Menurut dia, pemeran Diponegoro untuk memicu perdebatan terbuka atas peran museum di abad ke 21 serta mengenai pentingnya koloksi museum, warisan budaya dan pengaruhnya terhadap ingatan kolektif. Dalam menyambut budaya digital, pemeran ini juga bergantung pada interaksi dengan pengunjungnya melalui platform media sosial dan situs ekstensif yang memungkinkan mereka mendapatkan pengetahuan lebih dalam mengenai Diponegoro.

"Sementara museum dan galeri membuka ruang wacana, serangkaian program tambahan dari lokakarya, diskusi panel hingga kelas seni potong kertas dan aktivitas untuk keluarga," katanya.

BACA JUGA: Presiden SBY Anugerahi John Lie Gelar Pahlawan Nasional

Pameran ini dikuratori oleh Dr. Werner Kraus, Jim Supangkat, dan Dr. Peter Carey. Pemeran ini bukan hanya mengusung aspek seni rupa semata tapi merupakan paduan apik antara antropologi yang terkonsentrasi seputar tokoh pahlawan nasional. Dan seni rupa modern yang dikemas dan dipamerkan dalam karya-karya seni rupa, artefak-artefak sejarah serta foto-foto dan video dokumentasi.

Pantauan dilapangan, foto dan kisah perjuangan dan barang-barang peninggalan Diponogoro tampak terpanjang di dinding dalam gedung Galeri Nasional ini. Barang peninggalan yang dipamerkan ini diantara Pelana kuda, Tombak Pusaka Kiai Rondhan, Babad Diponegoro, Tongkat Kiai Cokro, koin dan uang kertas, koin Diponegoro sebagai jimat dan lain sebagainya. (hur)

#Dulu Dan Kini #Pahlawan Kemerdekaan #Pangeran Diponegoro
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Bagikan