Ondel-Ondel Riwayatmu Kini


Topeng Ondel-ondel di Sanggar Betawi Utan Panjang, di Jalan Utan Panjang III RT 014/05, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/1). (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
MerahPutih Budaya - Fenomena ondel-ondel keliling atau seperti layaknya mengamen yang marak di berbagai kota di wilayah Jabodetabek, sontak mengundang keprihatinan para pelaku kesenian budaya Betawi itu sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Ayumi, salah seorang pencetus Sanggar Seni Betawi Utan Panjang Kemayoran. Menurutnya, hal tersebut justru membuat nilai kesenian ondel-ondel turun kelas.
Saat merahputih.com temui di rumahnya yang sangat sederhana, dengan keramahtamahan dan juga pengetahuan yang ia miliki, panjang lebar Ayumi ceritakan sejarah ondel-ondel yang mempunyai nilai cukup tinggi.
"Ondel-ondel kan punya nilai sejarah dan seni yang sangat tinggi. Dengan maraknya fenomena tersebut (ngamen ondel-ondel), tentunya mengurangi nilai keekslusifan daripada kesenian itu sendiri," tegas Ayumi di ruang tengah rumahnya di Jalan Utan Panjang III RT 014 RW 05, Kemayoran, Jakarta, Senin (11/2).
Meskipun demikian, Ayumi juga katakan bahwa hal tersebut tidak bisa menyalahkan sepenuhnya para pegiat ondel-ondel. Fenomena itu muncul dikarenakan minimnya lapangan pekerjaan dan kurang diminatinya kesenian ondel-ondel.
"Kita juga tidak bisa menyalahkan mereka. Ini kan urusan perut. Lagipula, langkah tersebut dilakukan karena kurangnya minat masyarakat terhadap kesenian ondel-ondel," katanya.
Ia berharap, dengan maraknya ondel-ondel keliling, justru menjadi pecutan pemerintah setempat untuk memfasilitasi seniman kontemporer seperti itu.
"Semoga saja kelak, mereka ini diberikan tempat dan fasilitas untuk menggelar kesenian Betawi. Semua itu agar ondel-ondel tetap ada nilainya," harap Ayumi. (Ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Usulkan Pembuatan Ulang Patung MH Thamrin dengan Ukuran Lebih Representatif dan Berada di 'Jantung' Jakarta

Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
