NU Nilai Kerusuhan di Tanjung Balai Akibat Kesenjangan Sosial
Halalbihalal NU Yogyakarta di Puro Pakualaman, Kota Yogyakarta, Sabtu (30/7) malam. Kegiatan ini dihadiri Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Nasional - Kesenjangan sosial bisa menyebabkan konflik antar kelompok masyarakat. Hal inilah yang terjadi di Tanjung Balai, Sumatera Utara, pada Sabtu dinihari kemarin.
Demikian pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj, saat gelaran Halalbihalal NU Yogyakarta, di Alun-Alun Puro Pakualaman, Sabtu (30/7) malam. "Di sana ada kesenjangan sosial. Ada gap ekonomi dan gap intelektual. Gap inilah yang membuat seperti adanya bom waktu. Dan ini bisa meledak kapan saja," katanya.
Pria yang telah menjabat Ketua Umum PBNU dua periode ini meminta seluruh masyarakat menjaga kerukunan hidup beragama. Khususnya, imbuhnya, untuk umat Islam agar mampu saling menghargai. "Kita hidup harus bisa saling memghormati," paparnya.
Said Aqil Siraj juga berharap pemerintah dan masyarakat tidak memandang konflik yang dikabarkan akibat suara azan itu dengan sentimen keagamaan. Dia meminta semua pihak dapat melihatnya secara jernih, arif, dan bijaksana. "Kita lihat dengan jernih kasus itu," katanya.
Sepeti diketahui, Sabtu dinihari kemarin terjadi kerusuhan di sebuah vihara di Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara. Kejadian bermula ketika salah seorang warga meminta suara azan dikecilkan ke pengurus masjid. Namun, permintaan tersebut justru memicu kerusuhan lantaran tersebar di dunia maya. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Menag Tegaskan Pemerintah tak Campuri Penunjukan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU
PBNU Pastikan Keputusan Pleno Final, Ini Amanat Prof Nuh untuk Pj Ketum Zulfa Mustofa
Zulfa Mustofa Resmi Jabat Pj Ketum PBNU, Serukan Khidmah dan Kekompakan Organisasi
Redakan Konflik Internal PBNU, Zulfa Mustofa Tawarkan Pertemuan dengan Gus Yahya
Soal Isu Perebutan Kekuasaan di PBNU, Menag: Pemerintah tak Terlibat dalam Urusan Internal
Hasil Rapat Sesepuh NU, Ma'ruf Amin Sebut Pemakzulan tak Sesuai AD/ART
PBNU Minta Kader tak Gampang Percaya soal Surat Pemecatan Ketum Gus Yahya
Mahfud MD Ungkap Akar Kisruh PBNU, Mulai dari Undangan Tokoh Israel hingga Isu Tambang
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada