Negara Dengan Sistem Pendidikan Terbaik Di Dunia

MerahPutih Pendidikan- Lima puluh tahun yang lalu, baik Korea Selatan dan Finlandia memiliki sistem pendidikan yang mengerikan. Finlandia berisiko menjadi anak tiri ekonomi Eropa. Korea Selatan telah dilanda oleh perang saudara. Namun selama setengah abad terakhir, baik Korea Selatan dan Finlandia telah berubah- dan sekarang kedua negara yang dipuji secara internasional untuk hasil pendidikan mereka sangat tinggi. Apa yang bisa negara lain pelajari dari dua negara ini? Berikut ini adalah ikhtisar dari apa yang dilakukan Korea Selatan dan Finlandia.

1. Tidak Ada Kata Gagal

Selama ribuan tahun di beberapa bagian Asia, satu-satunya cara untuk menaiki tangga sosial ekonomi dan mencari pekerjaan yang aman adalah untuk mengikuti ujian. Saat ini, banyak di negara-negara Konghucu masih menghormati jenis prestasi pendidikan yang dipromosikan oleh budaya ujian.

Korea Selatan telah mencapai prestasi yang luar biasa: negara ini telah 100 persen melek huruf, dan berada di garis depan mengenai tes komparatif internasional, termasuk tes berpikir kritis dan analisis. Tetapi keberhasilan ini tidak datang begitu saja. Bakat bukanlah pertimbangan karena mereka memiliki budaya mempercayai kerja keras dan ketekunan diatas segalanya. Tidak ada alasan untuk gagal. Anak-anak belajar sepanjang tahun, baik di sekolah dan dengan tutor. Jika Anda belajar cukup keras, Anda bisa cukup pintar.

2. Model Finlandia: pilihan ekstrakurikuler dan motivasi intrinsik

Finlandia memiliki hari sekolah singkat yang berkualitas dan mendukung ekstrakurikuler sekolah (kecuali olahraga yang didukung oleh pemerintah setempat). Finlandia percaya belajar yang berkualitas adalah yang terjadi di luar kelas. Di Finlandia, sekolah merupakan pusat masyarakat, ujar Schleicher. Sekolah menyediakan layanan tidak hanya pendidikan, tetapi pelayanan sosial. Pendidikan adalah tentang menciptakan identitas.

Hanya sepertiga dari kelas mengambil sekolah tinggi, bahkan mereka bisa memilih martikulasi ujian yang akan mereka ambil. Guru-guru di Finlandia pun mengajar 600 jam setahun dan menghabiskan sisa waktu dalam pengembangan profesi. Sedangkan di AS, guru mengajar di kelas 1.100 jam setahun. Siswa di Finlandia juga menggunakan Finlandia dan Swedia. Dan setiap masyarakat Finlandia yang ingin sukses harus menguasai setidaknya satu bahasa lain, selain Inggris, biasanya lainnya adalah bahasa Jerman, Perancis, Rusia dan banyak lainnya.

Finlandia juga mengajarkan kepada kita satu hal yakni rasa hormat yang mendalam bagi para guru dan prestasi akademik mereka. Di Finlandia, hanya satu dari sepuluh pelamar untuk program pengajaran diakui. Bahkan dilakukan penutupan massal 80 persen dari Fakultas Pendidikan di perguruan tinggi pada tahun 1970, sehingga hanya saat ini hanya tersisa beberapa perguruan yang terbaik. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan. Tingkat persaingan lebih ketat dibandingkan masuk ke fakultas bergengsi lain seperti fakultas hukum atau kedokteran.