Misteri Kematian Para Anggota “Forever 27 Club”

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Sabtu, 31 Januari 2015
Misteri Kematian Para Anggota “Forever 27 Club”
Foto: Twitter @Amywinehouse

MerahPutih Celeb - Kehadiran sejumlah musisi berikut ini menjadikan wajah industri musik dunia kian berwarna. Tak dipungkiri pula mereka malah mengubah arah peta musik dunia. Berbagai tawaran mengisi acara, penjualan album yang laris membuat pundi-pundi kekayaan mereka pun melimpah ruah.

Namun di kala keberuntungan mulai berpihak dan meraih popularitas hingga ke puncak, secara tragis mereka meregang nyawa di usia muda belia, 27 tahun.

Penelusuran merahPutih .com berikut ini mencoba menguak misteri kisah lima musisi yang meregang nyawa di kala menggenggam berbagai kesuksesan dalam industri musik di dunia. (man)

1. Jimi Hendrix Usia 27 Tahun (27 November 1942 - 18 September 1970)

Jimi Hendrix bisa dibilang sebagai gitaris yang paling sensasional yang pernah hidup di dunia ini. Ia lahir pada 27 November 1942 di kota Seattle, Washington dengan nama lengkap Johnny Allen Hendrix.

Di sela-sela membantu ayahnya yang bekerja sebagai tukang sapu, Jimi sering menggunakan sapu yang digunakan oleh ayahnya untuk bergaya bak seorang gitaris dengan menirukan gaya duckwalk khas Chuck Berry.

Jimi baru mendapatkan gitar dari ayahnya, saat ia berusia sepuluh tahun. Gitar itu dibelikan oleh sang ayah sebagai obat untuk menghibur Jimmy yang sangat bersedih karena sang ibu meninggal dunia. Susunan gitar itu kemudian dibalik oleh Jimi yang bertangan kidal.

Tiga bulan kemudian Jimi dibelikan lagi sebuah gitar listrik Supro Ozark 160S oleh ayahnya. Dengan gitar tersebut, Jimi semakin giat berlatih mengeksplorasi kemampuannya. Hingga belakangan, Jimi membentuk bandnya yang pertama, Velvetone.

Karir Jimi di bidang ini dimulai pada tahun 1960. Ketika itu ia menjadi anggota sebuah band bernama Rocking Kings yang rutin tampil menggelar show di berbagai klub yang berada di kota Seattle. Hal itu tak berlangsung lama, karena Jimmy harus mengikuti wajib militer dan bergabung dengan angkatan darat di Fort Ord, California.

Usai mengikuti wajib militer, Jimi kembali ke jalur musik dan menelurkan karya-karya fantastis lewat sejumlah album di antaranya, Are You Experienced (1967), Axis: Bold as Love (1967), Electric Ladyland (1968), Smash Hits (1969) dan Band of Gypsys (1970).

Namun perjalanan karir musik Jimi tak berlanjut lama. Pada tanggal 18 September 1970, pemilik hit Foxy Lady itu ditemukan meninggal di kamar sebuah hotel yang barada di kota London. Dokter hanya bisa mengatakan bahwa Hendrix meninggal karena tersedak muntahannya sendiri.

Para pecinta Jimi dan banyak orang lainnya tidak begitu saja percaya dengan apa yang diucapkan oleh dokter tersebut. Terlebih dugaan yang mengarah pada sosok manajer Jimi saat itu Michael Jeffery, sebagai otak sekaligus dalang kematian pelantun tembang 'Little Wing" tersebut.

Kurun waktu 40 tahun pasca kepergian Jimi, salah seorang orang dekat Jimi Hendrix yang bernama James 'Tappy' Wright menuliskan pengakuan mengejutkan dalam sebuah buku berjudul 'ROCK ROADIE'. Tappy menyebutkan Michael Jeffery sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas kematian dewa gitar tersebut.

Lebih lanjut Tappy menuturkan dalam buku tersebut, Michael Jeffery, membunuh Jimi karena pelantun 'Hey Joe' ini bakal memecat Jeffery yang dinilai tidak becus bekerja sebagai manajernya. Masalah inilah yang memicu tindakan nekat Jeffery dengan menjejalkan pil tidur vesperax ke mulut Hendrix dan mendorongnya dengan minuman keras saat Jimi tak sadarkan diri.

Namun untuk mendapatkan keterangan detail dari Michael Jeffery rasanya tidak mungkin untuk dilakukan, sebab Jeffery meninggal tahun 1973 dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang. Selubung misteri kematian "Sang Dewa Gitar" Jimi Hendrix pun masih belum tuntas terungkap.

2. Jim Morrison Usia 27 Tahun (8 Desember 1943 - 3 Juli 1971)

Pentolan grup musik 'The Doors' ini menjadi salah satu ikon musik dunia yang memberi pengaruh bagi band yang mengusung musik rock hingga pop. Kemampuan Jim dalam menulis lirik yang penuh dengan filsafat bercampur mistik, membuat Jim duduk sebagai salah satu penyanyi terbesar sepanjang masa.

Masa kecil pria kelahiran 8 Desember 1943 Melbourne, Florida, Amerika Serikat ini biasa bisa saja layaknya orang kebanyakan. Tak ada yang menyangka kalau di kemudian hari Jim menjadi ikon dalam industri musik dunia.

Jim sempat mengenyam pendidikan di bidang perfilman di University of California, Los Angeles (UCLA).

Ketertarikan Jim di dunia musik berawal dari perkenalannya dengan Ray Manzarek, rekan seperguruan Jim kala mengenyam pendidikan di UCLA.

Jim bersama Ray Manzarek kemudian bertemu John Densmore dan Robby Krieger. Melalui diskusi panjang, akhirnya mereka membentuk The Doors yang diilhami dari buku karangan Aldous Huxley, 'The Doors of Perception'.

The Doors mengusung genre musik rock yang menggabungkan musik punk, new wave dan heavy metal secara apik, di saat dominasi kental lagu-lagu manis dari the Beatles, Rolling Stone hingga Elvis Presley.

Lewat tarikan vokal Jim yang berat dan dalam serta kemampuan menyanyikan lirik yang amat puitis dengan penuh perasaan saat membawakan lagunya, The Doors berhasil membius para pecinta musik dan menyatukan gerakan anti kemapanan di Amerika Serikat.

Dalam setiap penampilannya bersama The Doors, aksi panggung Jim selalu menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang menyaksikan penampilan The Doors. Jim kerap menari berjingkrak-jingkrak dan berputar-putar bagai seorang dukun Indian. Atraksi lain yang dilakukan Jim adalah melakukan ritual pembacakan puisi-puisinya di tengah lagu saat tampil di atas panggung.

Sayang di puncak popularitasnya, Jim malah terjerat penggunaan alkohol, obat-obatan terlarang, dan juga seks.

Pada tanggal 3 Juli 1971 Jim Morrison sang pujangga rock and roll meninggal dunia. Jim Morrison meninggal pada usia 27 tahun. Jenazah Jim ditemukan tak bernyawa oleh Pamela Courson kekasihnya. Jasad Jim terbujur kaku di bathtub apartemen yang disewanya yang terletak di kawasan 17 Rue Beautreillis, Paris.

Dalam buku “The Tombstone Tourist”, Scott Stanton menuliskan detik-detik kematian Jim Morrison: Menurut Pamela Courson, dia dan Jim pergi ke bioskop nonton film klasik “Pursued” (1947) yang dibintangi Robert Mitchum.

Lalu Jim dan Pam kembali ke apartemen. Sebelum tidur mereka berdua sempat menonton beberapa film Morrison. Sejam kemudian Pam terbangun karena Jim tersedak dalam tidur. Pam lalu menyadarkan Jim yang kemudian memngeluarkan muntah darah di kamar mandi.

Jim menolak upaya Pam memanggil dokter karena merasa sudah lebih baik. Jim kemudian masuk ke bathtub untuk mandi. Pam kemudian meneruskan tidurnya. Ketika Pam terbangun pukul delapan pagi dia menemukan Morrison dalam keadaan tidak sadar di dalam bathtub. Tetesan darah segar mengucur dari hidung Morrison. Pam lalu memanggil sahabatnya Alan Ronay pada jam 08.30 dan kemudian menghubungi rumah sakit. Petugas lalu menarik tubuh Morrison keluar dari bathtub dan membaringkannya di tempat tidur seraya memijat-mijat jantung Jim. Tapi ternyata nyawa Jim tak tertolong lagi.

Scott Stanton juga menulis bahwa jenazah Morrison tidak diautopsi. Bahkan Pamela Courson konon tak mengingat siapa nama dokter yang menandatangani sertifikat kematian Jim Morrison.

Jenazah Jim morison dimakamkan di pemakaman Pére-Lachaise, Paris.

Tidak dilakukannya otopsi pada jenazah Jim membuat spekulasi dan rumor penyebab kematian vokalis The Doors ini diduga dibunuh secara misterius yang hingga kini masih meninggalkan tanda tanya.

3. Brian Jones Usia 27 Tahun (28 Februari 1942 - 2 juli 1969)

Brian Jones anak muda ajaib yang multi-instrumentalis ini adalah gitaris yang merangkap sebagai manager band Rolling Stone yang pertama.

Terlahir dengan nama lengkap Lewis Brian Hopkins Jones pada tanggal 28 Februari 1942 di Cheltenham, Gloucestershire, Inggris, Brian Jones adalah seorang multi-instrumentalis yang menguasai berbagai jenis alat musik seperti klarinet, saksofon, gitar, hingga piano. Brian juga amat menguasai alat musik tradisional, seperti sitar, dulcimer dan marimba yang memberi warna tersendiri bagi Rolling Stones.

Kisah persaingan pesona di atas panggung antara Brian dengan Mick Jagger serta perebutan cinta wanita bernama Anita Pallenberg antara Brian dengan Keith Richard seakan menjadi pemicu bagi Brian menjadi sosok yang tempramen dan cenderung depresi.

Hal tersebut pula yang akhirnya membuat Brian terjerumus dalam penggunaan narkoba. Brian juga pernah melakukan usaha percobaan bunuh diri sebanyak dua kali dalam kurun waktu 1964-1965.

Di saat kecanduan Brian mengkonsumsi narkoba yang semakin parah, para personel Rolling Stones pun sepakat untuk mendepaknya dari Rolling Stones di tahun 1969.

Beberapa waktu setelah dipecat dari Rolling Stones, pada tanggal 2 juli 1969, Brian Jones ditemukan tewas di kolam renang yang berada di rumahya di kawasan Cotchford Farm di hartfileld, East Sussex, Inggris. Menurut pacar Brian yang bernama Anna Wohlin, Brian berenang sesaat setelah dirinya mabuk. Sebelumnya Brian sudah diingatkan agar tidak melakukan hal tersebut namun peringatan itu seolah tak digubris Brian.

Anna Wohlin yang melihat tubuh Brian terbujur di kolam renang, bergegas masuk ke dalam kolam memberikan bantuan pernapasan, namun terlambat. Polisi yang tiba dilokasi kejadian kala memastikan Brian tewas karena tenggelam.

Namun apa yang disebut oleh pihak kepolisian berbeda dengan hasil otopsi pihak rumah sakit yang menunjukan hati dan jantung Brian membengkak karena penggunaan narkotika dan alkohol secara berlebihan.

Demikian pula hasil pemeriksaan urin yang menunjukkan adanya unsur amphetamine dan diphenhydramine yang terdapat dalam pil Mandrax.

Saat Brian tewas di pinggir kolam renang, ditemukan alat bantu penyedot untuk dipakai jika terjadi serangan asma. Namun, keterangan dokter yang melakukan otopsi membantah Brian meninggal dunia karena serangan asma. Sejak kematian itu sampai kini, banyak buku yang diterbitkan yang berspekulasi mengenai kematian Jones tersebut.

Rekan Brian di Rolling Stones, Keith Richards, tidak yakin dengan alasan penyebab Brian mati tenggelam karena rekannya itu adalah seorang yang handal berenang. Keith beranggapan seseorang mungkin saja membunuh Brian.

Selubung gelap misteri kematian Jones tampaknya tidak akan pernah terbongkar dan akan terus menjadi hal yang sulit terpecahkan.

4. Kurt Cobain Usia 27 Tahun (20 February 1967 - 5 April 1994)

Era tahun 90-an menjadi puncak kejayaan bagi Band Nirvana yang dimotori oleh gitaris sekaligus vokalisnya Kurt Cobain.

Popularitas yang diraih oleh Nirvana benar benar membuat band band rock seperti Metallica, Bon Jovi ataupun Guns n' Roses seolah hanya mampir sepintas saja. Tak hanya itu kehadiran Nirvana seakan memadamkan gaung arena rock, dance maupun pop, dengan mengibarkan bendera grunge dan alternative rock.

Single Smells Like a Teen Spirit, About A Girl, Come As You Are, In Bloom, Lithium, Heart-Shaped Box, All Apologies, dan Rape Me merajai tangga tanga lagu berbagai negara. Gemuruh distorsi bising Nirvana sampai merasuki para pecinta musik di Indonesia.

Kurt Cobain bersama dua personel Nirvana lain, Dave Grohl dan Chris Novoselic benar benar menjadi incaran bukan hanya dari label-label musik, namun juga dari para pemburu berita serta barisan paparazzi.

Namun sayang, saat Nirvana berkibar di puncak kesuksesannya nasib tragis malah menimpa Kurt Cobain. Cobain ditemukan tewas tanggal 8 April 1994, jenazahnya ditemukan di sebuah ruangan di atas garasi rumahnya di Lake Washington oleh pegawai Veca Electric bernama Gary Smith yang datang untuk melakukan pemasangan security system. Semula Garry Smith mengira Cobain sedang tidur. Barulah saat ia melihat noda darah dan sebuah revolver yang mengarah ke dagu pentolan Nirvana tersebut. Ia yakin Cobain telah tewas.

Hasil otopsi kemudian memperkirakan Cobain tewas pada 5 April 1994. Selain itu kandungan heroin dan valium juga ditemukan dari tubuhnya. Kuat dugaan hal itulah yang menjadi penyebab tewasnya Cobain

Sebelum Cobain tewas serentetan kisah dramastis seputar dirinya mewarnai berbagai pemberitaan di media massa. Di mulai pada tanggal 1 Maret 1994, setelah konser di München, Jerman, Cobain didiagnosa dengan bronchitis dan severe laryngitis. Cobain kemudian diterbangkan ke kota Roma hari berikutnya untuk menjalani pengobatan. Istrinya Courtney Love bergabung pada 3 Maret 1994. Keesokan harinya, saat courtney bangun ia menemukan sang suami sudah dalam keadaan overdosis karena mengkonsumsi obat penenang jenis rohypnol yang dicampur dengan champagne.

Cobain pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Setelah menjalani perawatan selama lima hari, Cobain diperbolehkan pulang dengan catatan ia harus menjalani rehabilitasi untuk mengatasi kecanduannya.

Tanggal 30 Maret Cobain pun mulai menjalani dengan masuk sebuah panti rehabilitasi. Namun Cobain Kabur dari panti tersebut pada malam hari tanggal 1 April. Ia mengelabui para petugas dengan meminta izin keluar untuk merokok. Cobain kabur dengan memanjat pagar.

Kabur tanpa meninggalkan pesan, membuat sang istri Courtney Love menghubungi seorang private investigator, Tom Grant, dan menyewanya untuk menemukan Kurt Cobain.

Spekulasi dan rumor pun banyak bermunculan menyusul kematian Cobain, banyak dugaan yang mengatakan bahwa Cobain sebenarnya dibunuh oleh orang lain, spekulasi juga menyebut Cobain pergi meninggalkan dunia musik dan Amerika untuk menetap di luar negeri. Ada pula yang menyebut kematian Cobain adalah konspirasi CIA bahkan belakangan istri Cobain, Courtney Love dituding sebagai otak di belakang kematian Kurt Cobain karena hendak menceraikannya.

Berbagai spekulasi dan rumor dugaan tersebut makin menambah misteri yang penuh dengan tanda akan kematian Kurt Cobain sampai saat ini.

5. Amy Winehouse Usia 27 Tahun (14 September 1983 - 23 Juli 2011)

Kisah perjalanan perjalanan karier Amy Winehouse bisa dibilang penuh sebagai perpaduan kecemerlangan dengan berbagai hal ironis dalam kehidupan pribadinya.

Amy Winehouse mulai menjadi perhatian kalangan musik sejak kemunculannya di akhir tahun 2006. Kemunculan Ammy ditandai dengan dandanan yang menunjukan tatanan rambutnya yang mirip dengan karakter Marge Simpson disertai riasan mata smokey eyes yang dramatis.

Amy Winehouse bukan hanya berjaya di Inggris ataupun benua eropa semata, ia berhasil menjajaki tangga lagu dunia di berbagai negara. Debut album pertamanya, “Frank” dan disusul dengan “Back to Black”, menjadi monumen kesuksesan internasionalnya. Dengan karakter vokal contralto yang powerful, Amy seakan menghidupkan kembali musik khas tahun 50-60’an yang telah redup pamor popularitasnya.

Pecinta Amy pun makin meluas manakala musisi sekelas Jay-Z pun melontarkan pujian atas musikalitas Amy dan me-remix lagu-lagunya, sehingga pendengar lagu-lagu Amy tidak hanya penikmat jazz semata.

Ironisnya kecemerlangan perjalanan hidup Amy seolah memasuki babak baru yang berisi rangkaian kepiluan mulai dari penangkapannya atas kepemilikan ganja, masalah internal rumah tangganya dengan suami kontroversial, Blake Fielder-Civil, problem kesulitan mendapatkan visa, serta sejumlah masalah kesehatan yang mendera Amy yang berujung tertundanya berbagai jadwal pertunjukan konser.

Di tahun 2008 perjuangan Amy makin berat. Imagenya makin rusak manakala di bulan Januari, beredar video yang menunjukan dirinya sedang menghisap kokain.

Amy dapat bernapas lega manakala pada 10 Februari 2008, ia berhasil meraih lima penghargaan Grammy Awards untuk kategori Best Pop Vocal Album, Best New Artist, Best Female Pop, Vocal Performance, Song Of The Year, yang di gelar di kota Los Angeles Amerika Serikat. Sayangnya Amy tidak hadir di ajang tersebut karena permohonan visanya ditolak.

Menang di ajang Grammy tidak lantas mengubah kehidupan wanita kelahiran 14 September 1983 ini menjadi mulus. Di bulan April Amy harus berusan dengan pihak berwajib karena terlibat kasus penyerangan yang disusul penangkapan pihak berwajib terhadap dirinya pada bulan Mei 2008 karena kedapatan menggunankan obat obatan terlarang.

Berbagai hal kontroversi tak membuat pecinta musik surut untuk melihat Amy tampil. Namun faktor kesehatan di mana Amy positif mengidap penyakit emphysema stadium 1 yang membuat nafasnya pendek akibat kecanduan rokok sangat mengganggu performa menyanyinya. Publik yang terlanjur cinta kepada Amy tetap memberikan sambutan meriah kepadanya.

Tahun 2011 menjadi tahun terjungkalnya Amy dari industri musik yang ditandai dengan kekecewaan para penonton maupun fans di berbagai tempat yang menyaksikan penampilan Amy saat di atas panggung.

Amy juga harus keluar masuk rehabilitasi untuk mengatasi kecanduannya akan obat bius. Usaha rehab yang dilakukan Amy rupaya tak kunjung membuat dirinya bersih.

Hingga ahirnya pada hari Sabtu 23 Juli 2011. Amy Winehouse ditemukan tewas di kediamannya di London. Pelantun "Back to Black" ini Pelantun "Back to Black" ini ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa oleh petugas medis darurat yang mendatangi kediamannya pada pukul 15.54 waktu London.

Laporan pihak koroner Inggris mengungkapkan, kematian Amy disebabkan keracunan alkohol yang tidak disengaja (misadventure) dimana kadar alkohol di dalam tubuh Winehouse mencapai 416 mg per 100 ml darah.

Namun publik rupanya tidak percaya sepenuhnya akan hasil temuan tersebut. Pasalnya hingga kini rumor dan spekulasi terus beredar dengan menyebut Amy tewas karena ada pihak yang dengan sengaja mengorbankanya nyawa pelantun 'Back To Black' ini. (man)

#Kisah Misteri #Kurt Cobain #Jimi Hendrix #Artis Meninggal #Musisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Bagikan