Menuju Kirab Jumenengan, KBPH Prabu Suryodilogo Ditentang


Kirab Agung Jumenengan. (Foto: chic-id.com)
MerahPutih Peristiwa - Tengah pekan ini, Kamis (07/01), prosesi kirab jumenengan akan dilaksanakan. Gladi resik jumenengan telah dipersiapkan. Di antaranya perihal tata cara prosesi dan persiapan kendaraan seperti kuda kereta kencana dan gajah.
KPH Indrokusumo, Ketua Panitia Adat Jumenengan, memaparkan persiapan untuk memastikan seluruh kereta yang akan digunakan. Bahkan, kereta tua yang bakal dinaiki Paku Alam X juga disertakan dalam gladi resik. Hanya saja, sat kereta tidak dapat diikutkan gladi resik yang diadakan hari ini, Minggu (3/1).
"Satu kereta, Kereta Manik Brojo, belum bisa diikutkan hari ini, karena belum siap secara spritual," katanya kepada wartawan di Kota Yogyakarta.
Kirab Jumenengan merupakan prosesi pergantian tahta. Prosesi ini khusus mengangkat raja yang baru dari tahta yang lama. Biasanya, prosesi adat ini didahului dengan pemberian kenaikan pangkat dan gelar kepada para putra sentana, kerabat keraton, dan abdi dalem.
Juemenengan kali ini akan mengangkat Kanjeng Bendara Pangeran Haryo (KBPH) Prabu Suryodilogo menjadi Paku Alam X. Namun, pengangkatan PK X ini mendapat pertentangan dari KGPAA Pakualam IX Al Haj.
"Sampai kapan pun kami tidak mengakui dia selaku pakualamnya," papar KPH Wiroyudho, menantu Pakualam IX Al Haj, saat dikonfirmasi wartawan.
Pihak KPH Wiroyudho menyatakan bahwa Pakualam IX masih ada. "Kalau dia tetap jumenengan, dia akan kena hukumnya sendiri," imbuhnya.
Wiroyudho memastikan pihaknya akan mengambil langkah hukum. Dia yakin akan menggugat masalah pengakuan Pakualam X tersebut. "Kami punya semua data-data," paparnya.
Perselisihan keduanya dikabarkan juga mengait-ngaitkan kasus tanah untuk Bandara Kulonprogo. Bahkan, Wiroyudho menegaskan, penjualan tanah Kadipaten Pakualaman tersebut menodai trah Pakualam. (fre)
Baca juga:
Ribuan Benih Ikan Dilepas saat Kirab Budaya Tebar Mina
Bagikan
Berita Terkait
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan

Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi

Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN

Garin Nugroho akan Tampilkan Konser Sinema Bertajuk 'Samsara'
Seberapa Penting Membaca Sinopsis dalam Melihat Buku dan Karya?

Masuki Usia Ke-13, Borobudur Writers and Cultural Festival akan Digelar di Luar Pulau Jawa

Seni Reak Juarta Putra akan Menggempur Eropa Lewat 'Reak Invansion Tur'

Menikmati Akhir Pekan di Pameran Seni Art Jakarta 2024

Eugene Museum in Bali Dibuka 2026
