Mensesneg: Ali Wardhana Ukir Sejarah Ekonomi Indonesia


Mensesneg Pratikno meletakan karangan bunga di atas makam ekonom Ali Wardhana, yang dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Selasa (15/9). (Foto Antara/Reno Esnir)
MerahPutih, Peristiwa-Jenazah Ali Wardhana dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan hari Selasa (15/9) ini. Mantan menteri keuangan di masa Presiden RI kedua Soeharto itu dimakamkan bersebelahan dengan istrinya, Rendasih Ali Wardhana binti Sulaeman Sukantabrata atau Renny yang meninggal dunia di Jakarta, 8 September 2000.
Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah 6 Mei 1928 itu tutup usia di usia 87 tahun karena sakit, pada Senin (14/9) sore.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memimpin pemakaman yang berlangsung dengan upacara militer itu.
"Beliau seorang akademisi dan ekonom ternama yang mempunyai pengaruh besar dalam sejarah ekonomi Indonesia, apalagi Beliau juga pernah menduduki posisi strategis (di kabinet) selama belasan tahun," katanya.
Semasa hidupnya, Ali pernah menjabat berbagai posisi menteri bidang ekonomi di masa kepemimpinan Soeharto selama 15 tahun atau tiga kabinet, yakni Menteri Keuangan periode 1968-1983 serta Menteri Koordinator Ekonomi, Industri (Ekuin) dan Pengawasan Pembangunan periode 1983-1988.
Ia pernah terpilih menjadi Ketua Dewan Gubernur Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional periode 1971-1972.
Ali juga ikut memperkenalkan strategi pinjaman negara dan disiplin fiskal dengan melakukan pinjaman luar negeri untuk menutup defisit dan memperkenalkan anggaran berimbang.
Saat menjabat sebagai Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan, Ali Wardhana pernah membubarkan institusi Bea dan Cukai karena dianggap korup.
Ali merupakan salah satu arsitek perekonomian Orde Baru. Prestasinya saat menjadi menteri keuangan, meredam hyper inflation yang mencapai 650 persen pada 1966 turun menjadi 112 persen pada 1967 kemudian di tahun 1968 turun lagi menjadi 85 persen. Pada 1969 akhirnya kembali turun drastis ke 10 persen.
Mantan dekan FEUI selama 10 tahun selama 1967-1978 itu juga mendapatkan penghargaan Wirakarya Adhitama (Lifetime Achievement Award) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan Ikatan Lulusan Universitas Indonesia (Iluni) FEUI pada 6 Juni 2014. (rfd)
Baca Juga:
Ucapan Belasungkawa Atas Berpulangnya Ali Wardhana
Duka Habibie untuk Ali Wardhana
Ali Wardhana, Sang Peredam Hyper Inflasi Berpulang