Menpora Minta ASEAN Para Games 2015 Berjalan Fair Play

MerahPutih Olah Raga - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, meminta ofisial tim Indonesia untuk terus mengawasi pertandingan agar ASEAN Para Games (APG) 2015 di Singapura berlangsung fair play.

Ia mengatakan, jika ada kecurangan yang merusak prinsip fair play, ofisial tim Indonesia harus berani protes kepada panitia penyelenggara agar upaya Indonesia untuk mempertahankan gelar juara umum bisa berhasil.

"Setiap pertandingan olahraga harus berlangsung fair play. Layangkan protes sesuai prosedur jika negara lain melakukan kecurangan. Kita harus mengawal agar usaha untuk mempertahankan juara umum tidak terganjal, dan yang terpenting menjaga pertandingan berlangsung fair play," tegas Menpora menanggapi informasi adanya pertandingan yang menyalahi aturan yang dapat berakibat merugikan kontingen Indonesia di APG 2014 Singapura.

Kontingen atletik paralimpian Indonesia merasa gelisah dan tengah mengajukan protes kepada panyelenggara menyusul dipertandingkannya nomor kursi roda 800meter T53/55 yang pesertanya diikuti 4 atlet yang semuanya berasal dari Thailand, Jumat (4/12). Kondisi ini jelas menguntungkan bagi Negeri Gajah Putih karena otomatis mendapatkan emas, perak dan perunggu tanpa bersaing dengan negara lain.

"Kita protes ke panitia karena dalam Athletik Sport Technical Handbook, aturannya setiap nomor pertandingan bisa digelar jika diikuti oleh minimal empat peserta dari dua negara. Ini kok semua atletnya Thailand tetap disahkan. Kita tidak masalah jika ini hanya pertandingan ekshibisi dan tidak mempengaruhi perolehan medali," tambah Manajer Atletik Indonesia di APG 2015, Waluyo saat hendak mengajukan protes.

Waluyo menjelaskan bahwa jika pelanggaran aturan ini dibiarkan, jelas menguntungkan Thailand yang saat ini mendatangkan atlet terbanyak ke Singapura. Peluang mereka untuk merebut kembali juara umum dari Indonesia juga semakin terbuka lebar.

Menpora Imam menyatakan bahwa mempertahankan juara umum memang bukanlah segala-galanya bagi Indonesia, namun hal ini harus tetap dikawal dan terus diperjuangkan oleh semua ofisial kontingen Merah-Putih dengan cara fair play.

Bila perlu, praktik-praktik yang tidak fair play juga diantisipiasi dan dibahas dalam rapat pertemuan Chef de Mission (CDM) antar kontingen bersama panitia penyelenggara.

"Meski jumlah kontingen Indonesia di APG 2015 bukan yang terbanyak, kita tetap harus berusaha dan mengawal pertandingan agar bisa juara umum. Kita sudah bisa melakukan itu saat ASEAN Para Games di Myanmar," tambah Menpora yang mendatangi satu persatu venue pertandingan APG 2015 di Singapura guna menyemangati paralimpian Indonesia.

Kotingen APG Indonesia datang ke Singapura dengan kekuatan 190 atlet dan mengikuti 11 dari 15 cabang olahraga yang dipertandingankan.

Misi utama paralimpian Garuda adalah mempertahankan juara umum meski dalam urusan jumlah kontingen, Indonesia berada di urutan keempat terbanyak dalam perhelatan yang diikuti oleh 10 negara ASEAN, minus Timor Leste ini. Thailand datang dengan jumlah kontingen tebesar (280 atlet), disusul tuan rumah Singapura (250 atlet) dan Malaysia (240 atlet).(esa)

Baca juga:

1. Menpora Bangga Paralimpian Indonesia Torehkan Rekor Asia dan ASEAN
2. Bentuk Tim Ad Hoc, Kemenpora Menanti TOR dari FIFA
3. Polemik Ring Lima, KONI Pusat Terancam Dibekukan Kemenpora
4. Satlak Prima Berupaya Kabulkan Permintaan Kemenpora
5. Menpora Ajak Masyarakat Meriahkan Babak Puncak LSN
6. Kemenpora Berharap Satlak Prima Loloskan 25 Atlet ke Olimpiade 2016