Mengenang Referendum Timor Timur 1999


Presiden Joko Widodo dan PM Timor Leste Rui Maria De Araujo (kedua kiri) berjalan memeriksa pasukan Paspampres pada upacara kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/8). (Foto Antara/Widodo S J)
MerahPutih, Nasional-Hari ini tepat 16 tahun yang lalu menjadi hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia dan Timor Leste (dahulu disebut Timor Timur). Pada Agustus 1999, masyarakat Timor Timur mengadakan referendum yang berakhir pada lepasnya Timor Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejarah Timor Leste bermula ketika Portugal mengambil alih kekuasaan dari Jepang (1942-1945), yang kalah pada Perang Dunia II.
Timor Timur sempat dikuasai Fretilin selama 3 bulan, dengan mendirikan Republik Demokratik Timor Leste setelah terjadi kekosongan pemerintahan akibat Revolusi Bunga di Portugal pecah dan terjadi perang saudara di Timor Timur antara Fretilin, yang menganut paham Marxis-Komunis dan pendukung faksi integrasi dengan Indonesia pada 1975.
Indonesia berhasil menguasai Timor Timur setelah upaya perebutan yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat, dan Australia dilatari kekhawatiran meluasnya paham Komunis di Asia Tenggara. Timor Timur bergabung dengan NKRI pada 1976 sebagai provinsi ke-27.
Namun, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak pernah menyetujui tindakan Indonesia ini. Referendum kemerdekaan diadakan di Timor Timur pada 30 Agustus 1999.
Asal-usul referendum bersamaan dengan permintaan yang dibuat oleh Presiden Indonesia, B.J. Habibie ke Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan pada 27 Januari 1999, bagi PBB untuk mengadakan referendum, di mana provinsi di Indonesia akan diberikan pilihan lebih besar otonomi dalam Indonesia atau merdeka.
Referendum ini berujung berdirinya negara Timor Leste secara resmi pada 20 Mei 2002 setelah dalam pemilihan terbuka mayoritas warga Timor Timur menolak menjadi daerah otonomi NKRI.
Dengan perbandingan 94.388 suara setuju menjadi daerah otonomi khusus sementara 344.580 suara menolak. Atas dasar ini kemudian Timor Timur, yang selama 24 tahun menjadi bagian dari NKRI, menjadi negara merdeka yang sekarang dikenal dengan Timor Leste. (Luh)
Baca Juga:
Pertemuan Bilateral Jokowi dengan PM Timor Leste
Kunjungan Moeldoko dan Badrodin Haiti ke Timor Leste
Timor Leste Permalukan Indonesia di Rangking FIFA
Bagikan
Berita Terkait
Mercy BJ Habibie Disita KPK, Ridwan Kamil Beli Dicicil Belum Lunas Masih Kurang Rp 1,3 Miliar

KBRI Dili Minta Otoritas Timor Leste Usut Insiden Penembakan WNI di Perbatasan

Konflik Perbatasan Indonesia - Timor Leste, Komisi I DPR Desak Pemerintah Pusat Tempuh Jalur Diplomasi

Mercy BJ Habibie Jadi Pintu Masuk KPK Periksa Ridwan Kamil

KPK Dalami Penjualan Mercy Klasik BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil

Kaesang Ziarah ke Makam Presiden ke-3 BJ Habibie, PSI Ingin Anak Muda Berkiprah di Bidang Iptek

Hubungan Indonesia dan Timor Leste Makin 'Lengket', Kini Fokus Perdagangan dan Dukungan ASEAN

Di Forum KTT, Indonesia Dukung Timor Leste jadi Anggota Penuh ASEAN

Indonesia Kalahkan Timor Leste dengan Skor 3-1

Paus Fransiskus Terbang ke Timor Leste, Warga NTT Siap Menyambut
