Memaknai Hidup dari Permainan Tradisional, Gasing

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Selasa, 14 Februari 2017
Memaknai Hidup dari Permainan Tradisional, Gasing
Seseorang sedang bermain gangsing. (FOTO Antara)

Gasing atau gangsing diyakini sebagai salah satu permainan tradisional masyarakat Melayu tua, dan menyebar di beberapa daerah di belahan Nusantara, bahkan Asia Tenggara.

Buku Gasing Indonesia menyebut, data sejarah tentang naskah-naskah kuno maupun data arkeologi, baik artefak maupun non artefak tentang permainan ini belum ditemukan. Sehingga, sulit untuk mengungkap kronologis atau sejarah penyebaran permainan ini di wilayah Nusantara secara pasti.

Permainan ini terbuat dari kayu. Hampir di setiap pulau dan daerah di Indonesia memiliki permainan ini. Namun, di beberapa daerah gasing memiliki bentuk dan nama yang berbeda-beda.

Di Jakarta dan Jawa Barat permainan ini dikenal dengan nama panggal; di Lampung masyarakat menyebutnya pukang; di Jambi, Bengkulu Tanjungpinang, dan wilayah kepulauan Riau, Sumatra Barat dikenal dengan gansing; di Kalimantan Timur begasing; bali megangsing; di Nusa Tenggara Bara magasing; dan di Maluku apiong. Namun, seiring perjalanan waktu permainan ini sudah mulai tenggelam, kalah dengan permainan impor yang lebih modern.

Sekelompok anak-anak sedang bermain gangsing. (FOTO Antara)

Permainan ini dapat dimainkan oleh anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Biasanya, permainan ini dimainkan di pekarangan atau halaman rumah yang kondisi tanahnya datar dan keras. Untuk memainkan permainan ini menggunakan tali, yang dililit kan pada padang gangsing, lalu ditarik sekuatnya. Sehingga gangsing akan berputar hebat.

Endi Aras, salah seorang penggagas Festival Gasing Nusantara mengungkapkan, ternyata gasing memiliki nilai filosofi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Gasing dibuat dengan proporsi bobot yang seimbang, dan bentuknya pun tidak boleh cacat sebelah, agar saat diputar pun akan bertahan lama. Hidup pun seperti itu, jika bisa menyeimbangkan kehidupan, baik aspek perbuatan dan ucapan. Maka kehidupan bisa bertahan lebih lama.

#Festival Silat Dan Permainan Tradisional #Permainan Tradisional #Pesona Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan