Melirik 3 Pemain Mobil yang akan Boyong Dolar Otomotif di Indonesia

Aang SunadjiAang Sunadji - Jumat, 27 Maret 2015
Melirik 3 Pemain Mobil yang akan Boyong Dolar Otomotif di Indonesia

Ilustrasi pabrik kendaraan bermotor. (Antara Foto/Zabur Karuru)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Bisnis- Dengar kabar sejumlah Rp 41 triliun akan mengalir dananya ke Indonesia untuk investasi otomotif, khususnya mobil. Angka itu datang dari tiga pemain. Benarkah demikian?

Indonesia tidak perlu khawatir dengan perkembangan otomotif yang ada di Tanah Air. Indonesia akan menjadi incaran para produsen asal Jepang untuk berbondong-bondong memboyong dolar otomotif ke negeri Indonesia yang mempunyai pasar otomotif sekitar 250 juta jiwa ini. Pasalnya, sekitar 41 triliun bakal menggerojok Indonesia untuk investasi otomotif, mobil.

Ada tiga pemain disini yang turut aktif yaitu Toyota Motor Company (TMC), Suzuki Motor Corporation (SMC) dan Mitsubishi. Dengan perincian sebagai berikut, untuk TMC siap mengguyur Rp 20 triliun terhitung kini hingga 2017. SMC merogoh kocek hingga US$ 1,3 miliar. Sedangkan Mitsubishi menurunkan Rp 6 triliun. Ketiganya tersebut menargetkan pada 2017 pabrik yang dibangun sudah dapat beroperasi. (Baca: Bocoran Wajah Baru Toyota Fortuner 2016)

Menurut Edo Rusyanto, dari Ketua Umum Road Safety Association (RSA) Indonesia, TMC mengaku bakal menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan bermotor dan suku cadang merek Toyota di Asean. Mitsubishi dengan investasi sebesar itu pada April 2017 bakal mampu memproduksi hingga 160 ribu mobil per tahun dengan sekitar 25% nya bakal diekspor. Sedangkan Suzuki mengaku bakal meningkatkan ekspornya dari 20% menjadi 30%. Kalau dihitung-hitung, potensi ekspor mobil berpeluang naik dari 200 ribu unit menjadi 700 ribu unit pada 2017. Selebihnya? Ya menggerojok pasar domestik.

Penjualan mobil di pasar domestik memasuki masa keemasan dalam tiga tahun terakhir. Pada rentang 2012-2014, tiap tahun rata-rata 1,1 juta mobil mengguyur Indonesia. Tahun-tahun sebelumnya penjualan mobil paling tinggi menyentuh angka 800 ribuan unit per tahun. Bahkan, pada 2015 ini ditargetkan sekitar 1,2 juta mobil merangsek pasar di Nusantara. Target itu cukup konvensional mengingat 2012 dan 2013 juga sudah menyentuh 1,2 juta unit per tahun. (Baca: Suzuki Vitara Resmi Meluncur di Eropa)

Menurut Edo, yang menjadi pertanyaan kita sekarang adalah, Pasar otomotif kita masih besar? Ia menjawab, sangat mungkin, iya. Hal itu jika disandingkan antara populasi kendaraan bermotor dengan populasi penduduk Indonesia.

"Misal, populasi mobil di Indonesia hingga kini tak lebih dari 10 juta unit, sedangkan penduduk Indonesia menyentuh 250 juta jiwa. Atau, populasi sepeda motor di Indonesia ditaksir sekitar 120 juta unit, sedangkan jumlah penduduk ya itu tadi, 250 juta jiwa. Para pengusaha tentu saja melihat ada celah untuk terus merangsek pasar domestik. Salah satu caranya, mendekatkan pusat produksi dengan pasar. Artinya, bangunlah pabrik di dekat lokasi pemasaran. Pilihannya saat ini masih di Pulau Jawa, khususnya di Jakarta dan Jawa Barat, seperti Bekasi, Cikarang, hingga Karawang," kata Edo Rusyanto di dalam tulisannya yang dituangkan di edorusyanto.blogspot.com. (Baca: Penampakan Mitsubishi Outlander 2016 Facelift Akhirnya Terkuak)

Selanjutnya tulisan tersebut menulis, dinamika itu membuat perekonomian bertumbuh dan tenaga kerja terserap. Tapi, di sisi lain, dinamika jalan raya juga kian riuh rendah oleh beragam persoalan, mulai dari soal kemacetan lalu lintas jalan hingga persoalan kecelakaan di jalan. Untuk urusan kecelakaan di jalan, kita disodori fakta bagaimana tiap hari tak kurang dari 300-an kasus. Ironisnya, tiap hari, 70-an jiwa melayang sia-sia menggelepar di jalan raya. Sedangkan seratusan orang lainnya menderita luka-luka. Mayoritas kecelakaan melibatkan kendaraan pribadi, perpaduan antara mobil dan sepeda motor.

Pada sisi satunya lagi muncul pertanyaan, bagaimana dengan moda transportasi angkutan umum massal kita? Apakah pemerintah sanggup memenuhi hajat orang banyak untuk soal yang satu ini?

Apa iya warga kota dan desa harus memakai kendaraan pribadi untuk hak bermobilitasnya? Jika jawabannya iya, pembangunan pabrik menjadi solusi. Tapi, kalau jawabannya lain, ya pemerintah berkewajiban membangun angkutan umum yang aman, nyaman, selamat, tepat waktu, terjangkau, terintegrasi, dan ramah lingkungan. (aku)

 

#Mitsubishi #Toyota Motor Company #Otomotif
Bagikan
Ditulis Oleh

Aang Sunadji

Coffee is a life

Berita Terkait

Lifestyle
Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025
Federal Oil meraih penghargaan di Top Brand Award 2025. Penghargaan ini digelar berdasarkan survei terhadap lebih dari 14.000 responden di 15 kota besar Indonesia.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Paling Dipercaya Konsumen, Oli Buatan Lokal Dominasi Top Brand Award 2025
Fashion
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Koleksi yang dijadwalkan debut di musim 2026 ini akan menggabungkan teknologi mutakhir dengan desain kolaborasi dua ikon di dunia performa olahraga.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Lifestyle
Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas
Mobil Lubricants kembali meluncurkan program baru sejak 17 Agustus 2025. Konsumen bisa liburan hingga mendapatkan emas jika rutin melakukan perawatan mobil.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas
Indonesia
Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK
Ekspor industri otomotif pada dasarnya mengalami peningkatan. Namun pemerintah tetap mendorong pelaku industri untuk melakukan perluasan pasar.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK
Lifestyle
Honda PCX160 2025 Hadir dengan Fitur Canggih RoadSync, Simak Spesifikasinya
Fitur Honda RoadSync ini memungkinkan pengendara untuk mengakses berbagai fungsi seperti navigasi Google Maps
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
Honda PCX160 2025 Hadir dengan Fitur Canggih RoadSync, Simak Spesifikasinya
Lifestyle
Waspada Microsleep saat Naik Motor, 2 Trik ini Bisa Bikin Kamu Tetap Fokus di Jalan
Microsleep saat mengendarai motor sangat berbahaya. Ada dua cara untuk membuat kamu tetap fokus di jalan.
Soffi Amira - Jumat, 29 Agustus 2025
Waspada Microsleep saat Naik Motor, 2 Trik ini Bisa Bikin Kamu Tetap Fokus di Jalan
Lifestyle
Jangan Sembarangan! Ahli Safety Riding Sebut Lampu Tembak Bisa Bikin Celaka Pengguna Jalan
Penggunaan lampu tembak bisa membuat celaka pengguna jalan. Hal itu disampaikan Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati, Agus Sani.
Soffi Amira - Jumat, 29 Agustus 2025
Jangan Sembarangan! Ahli Safety Riding Sebut Lampu Tembak Bisa Bikin Celaka Pengguna Jalan
Lifestyle
5 Safety Gear yang Wajib Dipakai Pengendara Motor, Biar Aman dan Tetap Trendy!
Ada lima safety gear yang wajib dipakai pengendara motor. Hal itu diungkapkan Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati, Agus Sani.
Soffi Amira - Jumat, 29 Agustus 2025
5 Safety Gear yang Wajib Dipakai Pengendara Motor, Biar Aman dan Tetap Trendy!
Lifestyle
Tekan Angka Kecelakaan, KabarOto x Astra Honda Motor Gaungkan #Cari_Aman Biar Kekinian Lewat Edukasi Seru
KabarOto dan Astra Honda Motor menggelar community meet #Cari_Aman Biar Kekinian. Acara ini digelar untuk menekan angka kecelakaan.
Soffi Amira - Kamis, 28 Agustus 2025
Tekan Angka Kecelakaan, KabarOto x Astra Honda Motor Gaungkan #Cari_Aman Biar Kekinian Lewat Edukasi Seru
Bagikan