Masjid Patok Negoro Jadi Bangunan Bersejarah Destinasi Wisata Religi

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Jumat, 01 April 2016
Masjid Patok Negoro Jadi Bangunan Bersejarah Destinasi Wisata Religi

Masjid Mlangi di Yogyakarta (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Wisata - Selain makam, tempat tirtaan, jejak, dan lokasi keramat lainnya, bagi umat Islam tentunya masjid bersejarah menjadi utama destinasi wisata religi. Seperti di Yogyakarta, masjid-masjid bersejarah berada di berbagai tempat. Namun, hanya ada 5 masjid yang bernilai sejarah tinggi terkait perkembangan Islam di tanah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

“Keraton Yogyakarta memiliki lima buah masjid yang biasa disebut dengan masjid-masjid Pathok Negoro, yaitu masjid keagungan dalem di wilayah nagaragung yang selain berfungsi religius, juga berfungsi sebagai tempat pertahanan rakyat,” demikian kutipan dari buku Mosaik Pusaka Budaya Yogyakarta, ihwal Masjid Patok Negoro.

Kelima masjid tersebut ialah Masjid Dongkelan, Masjid Babadan, Masjid Wonokromo, Masjid Mlangi, dan Masjid Plosokuning. Kelimanya kini masih berdiri kokoh. Rata-rata kelima masjid tersebut dibangun kisaran tahun 1700-an. Pembangunannya di masa kekuasaan Sri Sultan HB I. Penyematan lima masjid ini dilakukan setelah selesainya Masjid Gedhe Keraton di Kauman.

 http://server5.merahpoetih.com/gallery/public/2016/04/01/XhmYnoNvaI1459474325.jpg

Masjid Mlangi di Yogyakarta (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Awalnya, istilah “Pathok Negoro” disematkan pada 5 orang pengurus Badan Peradilan yang menjalankan Hukum Ndalem Ing Surambi dalam Keraton Ngayogyakarta. Satu di antaranya penghulu bergelar kyai, sementara empat lainnya sebagai anggota. Secara kebahasaan, “Pathok Negoro” bermakna batas kekuasaan negara. Selain dimaksudkan sebagai batas wilayah, juga sebagai batas spritual.

“Masjid Pathok Negoro tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah umum, tetapi juga memiliki fungsi kemasyarakatan yang meliputi fungsi politis, edukatif, majelis taklim, serta pusat kegiatan keagamaan yang meliputi pernikahan dan kematian,” hal demekian tertulis dalam buku Bunga Rampai Masjid Pathok Negoro.

Meski berusia ratusan tahun, kini masjid-masjid tersebut masih tampak kokoh dan terawat. Saat merahputih.com menelusuri masjid-masjid ini, Kamis (31/3), suasana sekitar masjid tampak rapi dan bersih. Menunjukkan adanya perawatan rutin. Bahkan, beberapa masjid diberi plang sebagai “Bangunan Cagar Budaya”.

Bagi Dinas Pariwisata, masjid-masjid pathok negoro adalah magnet wisatawan. Kelima masjid dijadikan objek wisata religi di Yogyakarta. “Betul, bahwa masjid pathok negoro merupakan destinasi wisata religi,” kata Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Aris Riyanta, saat dikonfirmasi merahputih.com, Kamis malam, melalui saluran chating whatsapp. (fre)

BACA JUGA:

  1. Yuk, Jalan-jalan Religi ke Masjid Patok Negoro Mlangi
  2. Masjid Pathok Negoro Plosokuning, Destinasi Wisata Religi di Sleman
  3. 5 Wisata Populer di Gunungkidul
  4. Serunya Wisata Berkuda Branchsto di Tangerang Selatan
  5. Wisata Alam dan Sejarah di Candi Miri
#Masjid Pathok Negoro #Masjid Mlangi #Wisata Yogyakarta #Pesona Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal

Berita Terkait

Lifestyle
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik
Wisata Yogyakarta populer wajib, 1. Prambanan, 2. Parangtritis, 3 Heha Sky View, 3. Tebing Breksi, 4. Pinus Mangunan, 4. Kaliurang, 5. Goa Jomblang
ImanK - Selasa, 03 September 2024
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik
Travel
Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
Museum Wahanarata terdapat berbagai wahana.
Andreas Pranatalta - Sabtu, 22 Juli 2023
Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
Travel
Tinjau ATF 2023, Sandiaga Uno Rekomendasikan Area Glamping di Bantul dan Sleman
Serunya glamping di Arkamaya Sembung, Yogyakarta, pilihan Menparekraf Sandiaga Uno.
Andrew Francois - Minggu, 02 Oktober 2022
Tinjau ATF 2023, Sandiaga Uno Rekomendasikan Area Glamping di Bantul dan Sleman
Bagikan