Masjid Cut Meutia : Dahulu Kantor Real Estate Kolonial Belanda
Masjid Cut Meutiah di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat dulunya adalah gedung perdagangan Belanda (MP/Muchammad Yani)
MerahPutih Wisata - Berlokasi di Jalan Taman Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Masjid Cut Meutia tampak megah berdiri. Setiap harinya, didepan halaman masjid tampak beberapa pedagang menjajakan dagangannya.
Masjid Cut Meutia merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda. Tak heran jika arsitektur bangunan khas penjajahan Belanda menghiasi masjid yang terletak di dekat Stasiun Gondangdia ini.
Perjalanan Masjid Cut Meutia pun begitu panjang. Saat pertama kali dibangun, Masjid Cut Meutia adalah sebuah kantor pengembangan real estate untuk kawasan Menteng bernama kantor NV. De Bouwploeng.
"Masjid ini awalnya kantor pusat pengembangan Real Estate pertama di Jakarta (Batavia)," ucap Abdul Majid, Sekertaris Lembaga Dakwah Masjid Cut Meutia kepada merahputih.com, Jumat (5/2).

Gedung ini dirancang sendiri oleh P.A.J Moojen, Direktur Perusahaan NV. De Bouwploeng dan dibangun sekitar tahun 1910. Dari gedung tersebutlah wilayah Nieuw-Gondangdia (Menteng) terus berkembang ditahun-tahun berikutnya.
Namun semenjak Mojeen meninggalkan gedung tersebut pada tahun 1918, perusahaan NV. De Bouwploeng pun mengalami pailit hingga akhirnya gedung tersebut dipergunakan sebagai kantor pos pembantu.
Seiring berjalannya waktu gedung tersebut kembali mengalami beberapa kali perubahan fungsi. Bahkan gedung tersebut pernah menjadi kantor sekretariat DPRD-GS dan MPRS yang diketuai Jendral A.H. Nasution di tahun 1964-1970.

"Setelah gedung MPR jadi, Jendral A.H. Nasution akhirnya memprakarsai gedung ini menjadi masjid," terang Abdul Majid.
Arsitektur bangunan Masjid Cut Meutia pun tak banyak mengalami perubahan sejak awal berdirinya. Hanya tangga yang ada didalam masjid dihilangkan dan dibuat tangga diluar masjid.
"Bangunan ini enggak ada yang berubah. Kayu ini contohnya, dari awal emang bentuknya begini," ucapnya sambil menunjuk lapisan dinding yang terbuat dari kayu.(yni)
BACA JUGA:
- Pesantren Kilat di Masjid Cut Meutia Dibanderol Rp250.000 per Orang
- Tidak Puasa, Jangan Minta Takjil di Masjid Cut Meutia
- Tiap Hari Masjid Cut Meutia Habiskan Rp1,5 Juta untuk Takjil
- Masjid Cut Meutia Dapat Sumbangan 500 Kotak Nasi dari Mbak Tutut
- Masjid Luar Batang Disebut Mekah-nya Indonesia oleh Gus Dur
Bagikan
Berita Terkait
DPRD DKI Soroti Harga Buggy Wisata Malam Lebih Mahal Ketimbang Tiket Masuk Ragunan
Jauh-Jauh dari Jakarta, Cewek Berhijab Beraksi Incar Ponsel Pengunjung Wisata Religi Haul Solo
Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi Jadi Wisata Religi, Ratusan Ribu Jemaah Diperkirakan akan Hadir
Pemprov Layanan Open Top Tour of Jakarta melintasi sejumlah titik bersejarah
Jakarta Heritage Open Top Tour, Cara Baru Nikmati Sejarah Jakarta Bersama Transjakarta
Filipina Gelar Prosesi Religius Black Nazarene yang Terkenal, Jalanan Manila Dipenuhi Ratusan Ribu Umat Katolik
Bandung Gelar Wisata Religi tentang Seluk-Beluk Pembuatan Al-Qur'an
Mudik Lewat Tol Trans Jawa? Jangan Lewatkan Wisata Religi di Jalur Jateng-Jatim
Mudik dan Wisata Religi di Masjid Sekitar Tol Trans Jawa Jalur Jabar-Jateng
Mudik Sembari Wisata Religi di Jalur Alternatif Pantai Selatan