Marpangir, Tradisi Mandi Rempah Jelang Ramadhan di Sumatera Utara


Ilustrasi Tradisi Marpangir
Merahputih Budaya- Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Bulan yang bagi umat Islam merupakan salah satu yang wajib diistimewakan ini menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Itulah sebabnya, kenapa masyarakat muslim begitu antusias menyambut bulan ini dengan bermacam bentuk persiapan. Berbagai tradisi dan ritual pun kerap dilakukan untuk sekadar menyambut Bulan Ramadhan. Diantaranya Marpangir.
Marpangir adalah tradisi mandi wewangian yang terbuat dari bermacam jenis rempah-rempah alami. Marpangir bagi masyarakat Sumatera Utara, telah menjadi tradisi turun-temurun dari nenek moyang mereka.
Secara harfiah Marpangir berasal dari kata 'Pangir' ditambah kata kerja 'Mar' dalam bahasa indonesia 'Mar' sama dengan 'Ber' sedangkan 'Pangir' dalam bahasa Indonesia adalah 'Ramuan'. Ramuannya sendiri terdiri terdiri dari Daun pandan,Bunga kenanga,Akar wangi dan Ampas kelapa yang dikeringkan terlebih dahulu kemudian direbus, maka ramuanpun siap dipakai untuk Marpangir.
Marpangir biasanya dilakukan di aliran sungai mengalir deras. Hampir sama dengan tradisi yang berlaku di pulau Sumatera, seperti mandi Balimau, Marpangir akan dilakukan beramai-ramai di bantaran kali.
Tujuannya adalah membersihkan tubuh dengan berbagai ramuan yang telah disiapkan tadi. Dengan Marpangir juga mereka bermaksud menghanyutkan dosa-dosa masa lalu, dan mempersiapkan diri memasuki bulan suci Ramadhan.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Andien Bangga Jadi Bagian Buku 'Nusantara' Karya Samuel Wattimena
Thong Thong Lek, Dari Alat Pembangun Sahur sampai Jadi Kesenian Khas Rembang

Asal-Usul Thong Thong Lek, Kentungan Sahur yang Bikin Melek

Tradisi Gembira Sambut Ramadan di Berbagai Negara
