Manisnya Bisnis Roti Sang Dokter

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 04 Maret 2017
Manisnya Bisnis Roti Sang Dokter
Roti isi daging ayam kreasi Manna Rasa. (Foto-foto dok Manna Rasa)

Berprofesi sebagai dokter umum, tak menghentikan Stevanus Surya untuk mewujudkan mimpinya mengembangkan bisnis roti milik orangtua. Sejak dua.minggu lalu, dokter berusia 27 tahun itu merintis bisnis kuliner dengan mendirikan Toko Roti Manna Rasa di Jalan Banteng Nomor 106, Bandung, Jawa Barat.

“Sebenarnya jauh dari profesi saya. Tapi, karena ingin mengembangkan usaha milik orangtua dan juga suka kuliner, saya dan istri mendirikan toko roti ini,” kisah Stevanus.

Selain itu, ia juga berharap bisnis ini dapat menjadi sumber penghasilannya kelak ketika ia dan isteri melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar dokter spesialis. Sebagai residen, mereka tidak diperkenankan praktik dokter umum.

Bersama isterinya, Aggie Sinulingga (26), Stevanus bahu membahu mengelola toko roti di sela-sela kesibukan keduanya sebagai dokter umum dan pemilik Klinik Waluya Sentosa. Roti bertekstur empuk dan lembut, penggunaan bahan baku yang berkualitas tinggi serta bebas pengawet menjadi salah satu diferensiasi sekaligus nilai tambah yang ditawarkan Manna Rasa.

“Roti-roti di sini hanya tahan 3 hingga 5 hari karena tidak menggunakan pengawet,” terang Stevanus.

Resep roti yang dipakai di Manna Rasa merupakan resep turun menurun dari neneknya. Namun, Stevanus mendapatkannya dari sang ibu, Lisa Kartini (47), yang memiliki Rumah Roti Kartini di Kudus, Jawa Tengah sejak delapan tahun lalu.

Menu andalan yang ditawarkan antara lain roti Bakso Ayam, roti pisang Ay Ay, Susu Hill dan Molen. Total ada 120 jenis makanan yang ditawarkan di Manna Rasa. Di samping roti, ada pula cake, kue kering, serta minuman seperti orange juice dan Milo. Roti dan cake tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp4 ribu hingga Rp28 ribu.

Untuk mendirikan Manna Rasa, Stevanus merogoh kocek Rp150 juta. Modal tersebut digunakan untuk pembelian bahan baku dan etalase. Sementara peralatan masak seperti oven diambil dari salah satu toko roti milik ibunya. Saat ini, Stevanus memiliki sembilan karyawan. Tiga karyawan bertugas sebagai bakers, yang lainnya untuk mengontrol kualitas makanan dan melayani pembeli.

Walaupun tercatat sebagai pendatang baru di bisnis bakery, Stevanus mengungkapkan bahwa bisnis roti masih menjanjikan. Pemain di industri roti sudah banyak, tetapi ia optimistis bisnisnya akan berkembang dan dapat membuka cabang di tempat lain.

Memasuki minggu kedua ini, Manna Rasa sudah mulai dikenal. Hal ini ditandai dengan meningkatnya penjualan. Pembelinya tak hanya warga dan karyawan perkantoran di sekitar tokonya. Namun juga pembeli dari Jakarta dan kota lain, mengingat Jalan Banteng kini telah menjadi kawasan yang sering dikunjungi wisatawan dari luar kota.

Kini dalam sehari Stevanus sudah dapat menjual 300 hingga 400 buah roti.

“Saya harap, toko roti ini juga dapat menjadi sumber penghasilan ketika saya dan isteri melanjutkan pendidikan dokter spesialis. Sebagai residen, dokter umum tidak diperkenankan praktik,” ungkapnya.

Artikel ini dibuat berdasarkan laporan Rina Garmina, kontributor merahputih.com untuk daerah Bandung dan sekitarnya. Untuk membaca artikel lainnya dari Bandung baca di sini: Nouna Black Martabak, Jajanan Kekinian Baru di Ciwastra Bandung.

#Roti Dan Bakery #Manna Rasa
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan