Malala Yousafzai Mengutuk Serangan Bom di Sekolah Pakistan


MerahPutih Internasional- Pemenang Nobel termuda, Malala Yousafzai (17), mengetahui bagaimana rasanya diserang saat berada di dalam sekolah. Dia merasa sedikit ketakutan ketika mendengar berita bahwa teroris Taliban menyerbu sebuah sekolah di barat laut Pakistan dan menewaskan 137 orang. Dan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.
“Hatiku begitu hancur melihat tindakan yang tidak masuk akal dari para teroris ini,” ujarnya. “Anak-anak itu tidak bersalah. Aku mengutuk tindakan mengerikan dari para pengecut itu dan mendukung pemerintah yang sejauh ini telah mengawasi kasusnya.”
Pada tahun 2012, Malala pernah tertembak di bagian kepala oleh tentara Taliban saat berada di dalam bus sekolahnya. Serangan ganas ini akhirnya mendorong Malala aktif sebagai advokat dalam membela hak pendidikan bagi perempuan dan anak.
Teror mematikan pada 17 jam yang lalu ini dilakukan oleh enam pelaku bom bunuh diri. Seperti yang dikutip dari CNN, pelaku diduga memanjat dinding Sekolah Umum Militer dan Perguruan Tinggi di Peshawar pada tengah malam untuk melancarkan serangannya.
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS

Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan

Serangan Bom Mobil di Kompleks Militer Pakistan Tewaskan 12 Orang, Mayoritas Anak-Anak

Pemerintah Masih Koordinasi dengan Polri Hingga BNPT Soal Kemungkinan Memulangkan Hambali
