Maju Pilgub DKI, Ridwan Kamil Minta Restu Netizen

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 28 Februari 2016
Maju Pilgub DKI, Ridwan Kamil Minta Restu Netizen

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. (Foto: Facebook/Ridwan Kamil)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, melalui akun Facebook-nya, meminta pendapat netizen apakah harus maju atau tidak pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017. Ia juga meminta netizen memberikan alasan terkait kesetujuan atau ketidaksetujuan dirinya untuk mencalonkan diri menjadi gubernur DKI.

"Perlukah saya pergi ke Jakarta untuk ikut Pilkada Gubernur DKI 2017? Mohon alasannya. Hatur nuhun (terima kasih)," melalui akun Ridwan Kamil. Pernyataan ini seolah menjawab isu pencalonan dirinya untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.

Hingga empat jam setelah posting itu, 23 ribu akun menyematkan "like". Dengan aplikasi emotikon Facebook yang baru, 10 ribu orang menyatakan "like", paling banyak menyatakan emot sedih sebanyak seribu orang, sedangkan emot super 342, dan emot marah dinyatakan oleh 198 akun.

Ridwan Kamil mengaku, hingga ia bisa meminta pertimbangan, setelah dua bulan intensif memenuhi undangan terkait wacana pencalonannya sebagai gubernur DKI Jakarta itu. Ia juga menyatakan telah mendengarkan aspirasi dan dari tokoh-tokoh lokal maupun nasional, dan berbagai kelompok.

Ridwan Kamil tidak menyebut siapa tokoh lokal maupun nasional yang ia maksud. Sebagai Wali Kota Bandung, Jawa Barat, kemungkinan tokoh-tokoh lokal ia maksud yaitu tokoh-tokoh di Jawa Barat.

Beberapa netizen yang tidak setuju terhadap pencalonan netizen beralasan bahwa Ridwan Kamil harus menyelesaikan perkerjaannya di Bandung. Netizen berpendapat, Kota Bandung masih memerlukan sosok kepemipinan wali kota seperti Rindwan Kamil. "Tidak. Alasanya masih banyak PR yang harus diselesaikan dan ditata di Bandung," kata Rizky Akbar.

Sebagian berpendapat, bahwa pemimpin lokal tidak harus tertarik untuk datang ke kancah perpolitikan di Jakarta. Karena, daerah dengan begitu akan ditinggalkan atau kehilangan pemimpin-pemimpin yang dinilai bagus. "Tidak perlu Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil). Ahok (Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama) sudah betul dengan 'tangan besinya' di DKI. Kang Emil sudah cocok dengan 'tangan dinginnya' di Bandung. Punten, pribados wargi ti Cimahi, kang," kata Jamaludin Syamsudin.

Sebanyak 16 ribu orang mengomentari pertanyaan Ridwan Kamil. Netizen juga saling berkomentar kembali terhadap setiap alasan yang diberikan netizen lain. Beberapa akun yang berkomentar juga mengaku bukan sebagai warga Bandung. Dan, tidak sedikit yang menyatakan komentarnya sebagai warga Jakarta.

Seperti yang dikatakan akun David Suwu, ia sebagai warga Jakarta menyatakan ketidaksetujuan apabila Ridwan Kamil maju pada Pilgub DKI. Menurutnya, Ridwan Kamil saat ini memiliki kesempatan untuk membenahi Bandung. Sementara di Jakarta, menurutnya, perlu pemimpin seperti Ahok. "Perlu 'preman' kaya Ahok buat benahin Jakarta, Kang."

Banyak netizen yang berpendapat tentang karakteristik pemimpin daerah yang sangat sesuai dengan wilayah yang dipimpinnya. Untuk itu, beberapa pemimpin daerah dinilai sangat bagus dan dicintai masyarakatnya. Ketepatan karakter itu yang menjadi pertimbangan saat pemimpin daerah datang ke Jakarta. Semestinya, pemimpin daerah fokus pada daerahnya masing-masing hingga selesai. "Jangan Pak. Jakarta butuh pemimpin 'arogan' yang bisa memimpin yang 'arogan' juga. Ahok adalah orang yang tepat untuk memimpin Jakarta. Begitupun dengan Bandung, Bandung butuh pemimpin yang lemah lembut dan humoris seperti Akang (Ridwan Kamil)," jawab akun Eby Bahri.

Sementara itu, beberapa netizen menyataan setuju Ridwan Kamil maju di Pilgub DKI Jakarta. Beberapa netizen menyatakan, bahwa Ridwan Kamil juga punya tanggung jawab untuk ikut memimpin Jakarta. Sebagian lain tidak setuju terhadap kepemipinan Ahok dan menyatakan Ridwan Kamil sebagai sosok pemimpin dengan gaya berbeda dengan Ahok.

"Saya setuju Kang Emil ke Jakarta, biar jakarta lebih tertata, beradab, dan beretika. Kang Emil adalah ahli tata kota yang sudah di percaya di berbagai belahan dunia, sudah sepatutnya Kang Emil menperbaiki wajah Ibu Kota Negara menjadi lebih Indonesia," demikian akun Wahyu Hidayat.

Sebagian lain menyatakan, Ridwan Kamil sebaiknya berpikir matang-matang. Ridwan Kamil sebaiknya berdoa jika ke Jakarta menjadi pilihan yang baik, maka haruslah ke mencalonkan diri saat Pilgub. "Ikuti kata hati Akang. Membanguna Indonesia bisa di mana saja," kata akun Achmad Acha Hasan.


BACA JUGA:

  1. Tambah Lagi Saingan Ahok, PAN Usung Tiga Nama untuk Pilkada DKI
  2. Tantang Ahok di Pilkada DKI Jakarta, Yusril Jadi Perbincangan Netizen
  3. Sahabat Sandiaga Uno Optimistis Menangkan Pilgub DKI 2017
  4. Pilgub DKI, Taufik Gerindra Haqqul Yakin Ahok Kalah
  5. Sambil Bercanda Tommy Soeharto Siap Maju di Pilgub DKI Jakarta
#DKI Jakarta #Gubernur DKI Jakarta #Ridwan Kamil
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Tiadakan Car Free Day Demi Sukseskan Jakarta Running Festival 2025
Jakarta Running Festival akan berlangsung pada pada 25 - 26 Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - 58 menit lalu
Pemprov DKI Tiadakan Car Free Day Demi Sukseskan Jakarta Running Festival 2025
Indonesia
Jakarta Running Festival Digelar 25-26 Oktober, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan
Pada Sabtu, 25 Oktober 2025 terdapat 22 layanan terkena modifikasi rute dan lintasan.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
 Jakarta Running Festival Digelar 25-26 Oktober, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan
Indonesia
Pramono Anung Akui Jakarta Krisis Lahan Pemakaman, Minta TPU Baru Segera Dibuka
Pramono telah memerintahkan Distamhut DKI Jakarta untuk mencari lahan baru yang bisa dijadikan TPU.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Pramono Anung Akui Jakarta Krisis Lahan Pemakaman, Minta TPU Baru Segera Dibuka
Indonesia
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya
Dalam mengelola anggaran, Pemprov DKI mempunyai semangat yang sama dengan Pemerintah pusat berdasarkan perencanaan yang baik, belanja yang semakin efisien dan efektif, serta pengelolaan kas yang prudent demi menjamin kesinambungan fiskal.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Duit Pemda Rp 14,6 Triliun Nganggur di Bank, ini Penyebabnya
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Hari Santri 2025, Gubernur Pramono Anung: Santri Adalah Penjaga Moral dan Motor Peradaban Bangsa
Pramono juga mengapresiasi peran pesantren yang kini aktif menjadi subjek pembangunan ekonomi, bukan hanya penerima bantuan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Gubernur Pramono Anung: Santri Adalah Penjaga Moral dan Motor Peradaban Bangsa
Indonesia
IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global
Mungkin saja IKJ nantinya memiliki dua lokasi seperti kampus Universitas Indoneia di Depok dan Salemba Jakarta.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
IKJ Dukung Gubernur Pramono Pindahkan Kampus ke Kota Tua demi Jakarta Kota Global
Indonesia
Insentif Pajak Kendaraan Listrik 0 Persen Bikin Pendapatan Jakarta Turun Rp 3 Triliun
Potensi pendapatan daerah dari dua sektor pajak kendaraan listrik seharusnya cukup besar.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
 Insentif Pajak Kendaraan Listrik 0 Persen Bikin Pendapatan Jakarta Turun Rp 3 Triliun
Indonesia
Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi
Merupakan bagian dari Program Kerja Wali Kota Jakarta Timur Bidang Pendidikan bagi siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi
Indonesia
Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang
Pemda harus menyesuaikan pendekatan perencanaan daerah melalui dua strategi utama, yakni perubahan perilaku belanja agar lebih efisien dan terukur, serta eksplorasi sumber fiskal baru.
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang
Bagikan