Luhut Jadi Menko Polhukam, Lembaga Staf Kepresidenan Dihapus?


Luhut Binsar Panjaitan (Tengah) (Antara Foto/Andika Wahyu)
MerahPutih Nasional - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menko Polhukam menggantikan Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdjianto. Pelantikan dilakukan di Istana Negara pada Rabu siang (12/8).
Analis senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo memprediksi bahwa lembaga Staf Kepresidenan akan dihapus. Sebab posisi staf kepresidenan banyak berbenturan dengan Sekretaris Kabinet dan Sekretaris Negara.
"Saya nilai lembaga staf kepresidenan sudah waktunya dihapus karena banyak tumpang tindih," kata Karyono saat dihubungi MerahPutih.com, Rabu (12/8).
Karyono yang juga mantan aktivis GMNI menambahkan setelah menjabat sebagai Menko Polhukam posisi Kepala Staf Kepresidenan akan segera ditinggalkan oleh Luhut Binsar Panjaitan.
"Tapi semua tergantung Presiden, kalau lembaga Staf Kepresidenan masih mau dipertahankan ya tidak apa-apa," sambung Karyono.
Masih kata Karyono, ia juga memuji keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Luhut Binsar sebagai Menko Polhukam. Sebab Luhut dinilai memiliki kompetensi dalam bidang tersebut.
"Dia kan punya latar belakang tentara, jadi pantaslah duduk sebagai Menko Polhukam," demikian Karyono.
Sekedar kilas balik Presiden Joko Widodo memiliki hubungan baik dengan Luhut Binsar Panjaitan. Saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta pada tahun 2009, Joko Widodo bersama dengan Luhut Binsar Panjaitan bekerjasma dalam dunia bisnis. Keduanya mendirikan PT Rakabu Sejahtera dengan modal patungan sebesar Rp30 miliar. Jokowi menguasai 51% saham dan Luhut 49% saham.
Kemudian pada pilpres 2014, Luhut Binsar Panjaitan memutuskan diri mundur dari Partai Golkar dan mendukung duet Joko Widodo-Jusuf Kalla. Luhut mengaku sudah mendukung Joko Widodo saat PDIP memutuskan mengusung Joko Widodo sebagai capres pada pilpres 2014.
Hasil dari pilpres 2014 adalah kemenangan bagi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kabar santer yang beredar saat itu Luhut Binsar Panjaitan mengincar posisi Menko Polhukam, namun Presiden Joko Widodo memberikan posisi tersebut kepada Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdjianto.
Seiring dengan berjalannya waktu, Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet. Presiden Joko Widodo memecat Tedjo Edhi Purdjianto dan menunjuk serta melantik Luhut Binsar Panjaitan. (bhd)
BACA JUGA:
Presiden Jokowi Ambil Sumpah 5 Menteri dan Seorang Setkab
Ekonomi Nasional Melambat, Keputusan Jokowi Ganti Sofyan Djalil Dinilai Tepat
Saksikan Pelantikan Hasil Reshuffle, Megawati Gerah
IPI: Keputusan Jokowi Soal Reshuffle Kabinet Sudah Tepat
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Reshuffle Sebentar Lagi, Prabowo Sudah Kantongi Nama Wamenaker Baru Pengganti Noel

Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Rencana Perombakan Kabinet, Istana: Prabowo Bisa Lakukan Kapan Pun

Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis

Golkar: Presiden Punya Kewenangan Absolut soal Reshuffle Kabinet

Golkar: Prabowo Butuh Waktu untuk Evaluasi Menteri, Reshuffle Belum Mendesak

Tidak Adanya Reshuffle Dalam Waktu Dekat, Kerja Menteri Tidak Menimbulkan Kontroversi

Prabowo Kerap Terpaksa Intervensi Kebijakan Menteri, Pengamat Duga Ada ‘Duri Dalam Daging’

Tanggapi Isu Reshuffle Kabinet, Ketum Golkar: Jangan Ambil yang Bukan Hak Kita

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Merespons Isu Kena Reshuffle
