Lima Hal Penyebab Banjir Jakarta Utara
Banjir Jakarta (Foto: Antarafoto)
MerahPutih Nasional - Selama dua hari berturut-turut Senin dan Selasa (9-10/2) kawasan Jakarta Utara terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 50 centimeter hingga 1,5 meter. Banjir yang melanda kawasan Utara Jakarta telah menyebabkan ratusan pertokoan dikawasan tersebut tutup. Kerugian ekonomi sendiri mencapai triliunan rupiah.
Walikota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan tergenangnya kawasan Utara Jakarta disebabkan 5 hal. Apa sajakah kelima hal tersebut?.
Pertama Pertama, genangan disebabkan 13 kali dan sungai yang bermuara di utara Jakarta belum seluruhnya dilengkapi tanggul. Hal itu menyebabkan debit air yang tinggi karena hujan deras dan kiriman dari hulu meluap.
"Ditambah lagi semua sungai di Jakarta mengalami pendangkalan dan penuh sampah. Makanya meluap dan masuk ke pemukiman penduduk," kata Rustam seperti dilansir dari Beritajakarta.com, Minggu (15/2).
Baca Juga: Pasca Banjir, Pemkot Jakarta Utara Angkut 1.600 Ton Sampah ke Pulo Gebang
Rustam melanjutkan untuk alasan kedua adalah penurunan permukaan tanah karena penggunaan air tanah yang tidak terkendali sehingga permukaan air laut lebih tinggi dari darat. Apalagi sepanjang garis pantai Jakarta tidak mempunyai tanggul yang memadai sebagai penahan air laut pasang naik, dan juga sungai yang bermuara di Jakarta Utara langsung terhubung ke laut tanpa pintu air.
"Ketiga, kondisi drainase yang buruk. Saluran mikro dan PHB banyak dipenuhi endapan lumpur, sampah dan banyak bangunan di atasnya," sambung Rustam.
Kemudian alasan keempat adalah minimnya kawasan resapan air di utara Jakarta, hal itu diperparah dengan kondisi waduk yang tidak bisa optimal dalam menampung air.
Terakhir, keadaan pompa air di Jakarta Utara, saat ini rata-rata sudah berusia tua dan memiliki kapitas sangat rendah, antara 1 meter kubik per detik sampai dengan 6 meter kubik per detik. Kondisi demikian menyebabkan pompa lamban saat membuang air dari sungai ke laut.
"Ditambah lagi pompa-pompa itu sangat bergantung pada pasokan listrik PLN yang menyatu dengan sambungan ke lingkungan pemukiman. Begitu PLN mematikan gardu karena ada genangan di pemukiman, pompanya juga mati," tandas Rustam. (bhd)
Bagikan
Berita Terkait
Aktivitas Tambang Dituduh Jatam Penyebab Banjir Bandang, Wakil Menteri ESDM Membantah
Perintah Prabowo Tangani Banjir Sumatra, Penanganan Harus Cepat, Tepat, dan Menyeluruh
MPR: Penetapan Status Bencana Nasional Bergantung Keputusan Presiden Prabowo
Mayoritas Listrik di Aceh dan Sumut Masih Terputus, Menteri Bahlil Berencana Terjun ke Lapangan
Kemensos Siapkan 88 Ribu Bungkus Makanan Per Hari Buat Korban Bencana di Sumatra
Sumatra Barat Masih Akan Dilanja Curah Hujan Ektrem Sampai Penghuju Tahun 2025
BMKG Sempat Beri Peringatan Dini Siklon Tropis Senyar Sebelum Bencana Sumatra Terjadi
Momen Presiden Prabowo Subianto Tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara
DPR Minta Kemen PU, Kemenhub, BNPP dan BMKG Percepat Penanganan Banjir Sumatra
Jalur Kereta Api Terdampak Banjir Sumatra, PT KAI Percepat Perbaikan