Lebih Dekat dengan Kota Tua, Kotanya Tempo Doeloe


Foto: Arie Majorca
MerahPutih Nasional- Siapa yang tidak mengenal Kota Tua? Iya, wilayah ini merupakan daerah yang sangat bersejarah. Sekarang tempat ini banyak dikunjungi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sebagai tempat wisata dan sebagai tempat mengenang sejarah tempo doeloe.
Kota Tua merupakan kawasan yang terletak di jalan Fatahillah Jakarta Barat. Menurut sejarah kota ini namanya kota Jayakarta. Dibangun oleh Fatahillah pada tahun 1527 di lahan 15 hektar. Kota ini dahulu dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia). Adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).
Kota tersebut juga dijuluki sebagai "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa. Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.
Singkatnya, kota ini perkembangan Kota Tua Jakarta saat ini terbagi dari lima zona. Yakni, Zona Kawasan Sunda Kelapa, Zona Kawasan Taman Fatahillah, Zona Kawasan Pecinan, Zona Kawasan Perkampungan Multi Etnis dan Zona Kawasan Pusat Bisnis Kota Tua.
Baca Juga: Mobil DeSoto yang Selalu Temani Bung Hatta
Hal itulah yang diungkapkan oleh Ir.M.Kadir SE,MT, Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua (UPK) yang ditemui di kantornya di gedung Jasindo Kawasan Kota Tua.
"Tujuan dibentuknya Kota Tua adalah bagaimana mengkordinasikan wilayah yang ditentukan sesuai Pergub 36 tahun 2014, Luasnya kurang lebih 334 hektar yang terdiri dari lima zona, dan Zona Fatahillah adalah zona inti untuk segera di repitalisasi agar lebih baik," tutur M Kadir.
Ia mengatakan, penataan Kota Tua sebagai salah satu tempat wisata adalah pada tahun 2007. Yang diawali dari perbaikan gedung yang rusak dan penataan para komunitas yang ada seperti komunitas patung dan sepeda ontel.
Yang menarik di Kota Tua ini adalah terdapatnya Museum Fatahillah yang merupakan Museum Sejarah Jakarta. Tempat ini akhirnya dikenal dengan sebutan nama Museum Fatahillah, karena keberadaannya di jalan Fatahillah.
Kini, kota yang menjadi saksi sejarah itu dipadati oleh aktivitas masyarakat Jakarta. Seperti halnya, berfoto, berjalan-jalan dengan sepeda onthel yang hanya untuk meluangkan waktunya. (cpy)
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Salat Idul Fitri di Masjid Fatahillah Balai Kota, Tunggu Arahan Prabowo soal Open House

Kota Tua Jakarta Siap Sambut Wisatawan untuk Liburan Tahun Baru 2025

Proyek Penataan Trotoar Kota Tua Jakarta Telan Biaya Rp 39 Miliar

Pj DKI 1 Mesti Tertibkan Lautan PKL Kota Tua Jakarta
