Lawang Sewu Perusahaan Kereta Api Pertama Masa Hindia Belanda
Lawang Sewu merupakan pusat perusahaan kereta api yang pertama (Antara Foto)
MerahPutih Nasional - Gedung Lawang Sewu yang terletak di Semarang, Jawa Tengah dahulunya merupakan pusat perusahaan Kereta Api pertama pada masa Hindia-Belanda. Namanya Nedherlandsch Indische Maatchapiij (NIS).
Peletakan batu pertama Lawang Sewu dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 1904 dan gedung pertama (gedung A) diselesaikan pada tahun 1907. Bangunan ini diresmikan dan dipakai pertama kali pada tanggal 1 Juli 1907.
Lawang sewu adalah salah satu contoh peninggalan kebudayaan. Bangunan ini di desain oleh Prof. Jacob Klinkhamer dan arsitek BJ.Oendaag. Diyakini sebagai potret kebudayaan urban. (Baca: Ambarawa, Bukti Sejarah Kereta Api di Indonesia)
Karya arsitekturnya tidak hanya dieksplorasi secara jelas karena menampilkan bagaimana masyarakat pada saat itu berinteraksi secara global di Semarang. Ketika itu Semarang merupakan kota kosmopolitan pada masanya. Merupakan kota sumber inspirasi bagi Surabaya, Batavia (Jakarta), Bandung.
Selain jadi bangunan bersejarah bagi kereta api di Indonsia, Lawang Sewu juga menjadi tempat wisata bagi para pelancong yang datang ke Semarang. Tempat destinasi ini terkenal dengan keangkerannya, bahkan menjadi salah satu tempat yang beraroma mistis. (cpy)
Bagikan
Berita Terkait
Kereta Api Jadi Primadona Wisatawan Asing, ini 10 Stasiun Paling Favorit
KA Bangunkarta Hantam Mobil dan 2 Motor di Prambanan, 3 Orang Tewas
Tak Lama Lagi! Pedagang dan Petani Punya Kereta Jam Khusus Naik KRL
KAI Commuter Siapkan Gerbong Khusus untuk Petani dan Pedagang di Rute Merak - Rangkasbitung
Tiga Gerbong KA Purwojaya Anjlok di Kedungwaringin, Petugas KAI Pasang Tali Pembatas untuk Jauhkan Penonton
5 Kereta LRT Jabodebek Mogok Akibat Gangguan Listrik, 653 Penumpang Dievakuasi Jalan Kaki
Daftar Puluhan Kereta Jarak Jauh yang Akan Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara Buntut HUT TNI
Sterilisasi Jalur Kereta Perlintasan Kampungbandan - Kemayoran: Sanksi Penjara hingga Denda Rp 15 Juta Menanti Pelanggar Aturan
KAI Serap 139 Juta Liter BBM Subsidi, Angkut 328 Juta Penumpang hingga Agustus 2025
KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025