KPU Terima Surat Tembusan Pengesahan Kubu Agung Laksono
Ketua KPU Husni Kamil Manik didampingi anggota KPU Juri Ardiantoro, Arief Budiman dan Ida Budhiati memimpin uji publik di Jakarta, Rabu (11/3). (Foto: Antara)
MerahPutih Politik- Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku belum menerima salinan surat keputusan Kementerian Hukum dan HAM meski sudah mengesahkan kepengurusan Partai Golkar kubu Agung Laksono.
Ketua KPU, Husni Kamil Manik menjelaskan, proses mendapatkan legalitas kepengurusan partai disahkan oleh Kemenkumham sesuai dengan undang-undang Nomor 2 tahun 2011. Sementara interaksi antara partai dan KPU, kata Husni, terjadi dalam konteks Pemilu dan Pilkada.
"Pilkadanya belum mulai, jadi tidak tepat KPU untuk bersikap atas legalitas itu karena belum pilkadanya," kata Husni saat menjadi pembicara diskusi bertajuk "Siapkah Pilkada Serentak?" di restoran Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3). (Baca: Penyebab KPU Belum Sosialisasikan Pilkada Serentak)
Dalam kesempatan itu, Husni enggan menjawab pertanyaan bagaimana sikap KPU menghadapi konflik internal Golkar dan PPP. Ia hanya mengatakan bahwa Menkumham mengirimkan surat ke KPU secara reguler apabila sudah ada penetapan secara hukum.(Baca: Agus Gumiwang Proklamasikan Diri Jadi Ketua Fraksi Golkar)
"Yang paling cepat biasanya tembusan karena Kemenkumham pada kesempatan pertama akan kirimkan SK (surat keputusan) pada partai yang bersangkutan. Jadi untuk SK yang dipertanyakan tadi tembusannya sudah kami terima," kata Husni. (hur)
Bagikan
Berita Terkait
Golkar Gelar Rapimnas Lusa, Idrus Marham Tegaskan tidak Ada Agenda Ganti Bahlil
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Terjaring OTT KPK, Golkar Hormati Proses Hukum
PKB Sentil Golkar Ngomong Koalisi Permanen di Tengah Derita Warga Akibat Bencana
Bahlil Dorong Pilkada Dipilih DPRD Agar UU Tak Diobrak-Abrik
Viral Bupati Aceh Tenggara Sebut ‘Prabowo Presiden Seumur Hidup’, Golkar: Bentuk Ekspresi Kegembiraan
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Golkar Apresiasi Prabowo, Gelar Pahlawan Nasional Terhadap Soeharto dan Gus Dur Dinilai Sebagai Simbol Rekonsiliasi
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?