Kolaborasi Miss Tjitjih - Fitri Tropica Suguhkan Lakon Pangeran Jayakarta

Fredy WansyahFredy Wansyah - Senin, 07 September 2015
Kolaborasi Miss Tjitjih - Fitri Tropica Suguhkan Lakon Pangeran Jayakarta

Fitri Tropica (kanan) berperan dalam pertunjukan bertajuk Pangeran Jayakarta yang diselenggarakan di Galeri Indonesia Kaya, Senin (7/9). (. (Foto: Merahputih.com/Rodrigo Herman Pasaribu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Budaya - Kelompok Sandiwara Miss Tjitjih denganan Fitri Tropica mempersembahkan sebuah sandiwara Pangeran Jayakarta. Keduanya menyuguhkan lakon komedi khas Sunda.

Cerita ini mengisahkan seorang pangeran yang berhasil menghalau pasukan Portugis yang berambisi menguasai pelabuhan Sunda Kelapa. Pangeran Jayakarta yang mewarisi kekuasaan dari Ratu Bagus Angke, setelah memperoleh kekuasaan dari Fatahillah, memutuskan pulang ke Banten setelah berhasil merebut pelabuhan itu dari Kerajaan Pajajaran pada pertengahan Februari 1527. Saat itu, Pangeran Jayakarta juga berhasil menghalau pasukan Portugis yang juga berambisi menguasai bandar samudra.

Kelompok Sandiwara Miss Tjitjih dulunya merupakan perkumpulan opera Valencia. Opera ini berdiri pada 1928 di Jakarta. Di awal pentas, opera Valencia menggunakan bahasa Sunda, Melayu rendah dan Indonesia. Sejak zaman Jepang, opera Valencia dikenal kerap mementaskan pertunjukan yang sarat kritik sosial hingga yang berbau propaganda.

Seiring berjalannya waktu, nama kelompok ini pun diganti menjadi kelompok Sandiwara Miss Tjijih, mengambil nama sang primadona, Tjitjih, seorang perempuan muda asal Sumedang, Jawa Barat. Sejak saat itu kelompok sandiwara Miss Tjitjih menggunakan bahasa Sunda dalam setiap pementasannya.

Dalam keterangannya kepada awak media, Imas Darsih, salah satu punggawa Kelompok Sandiwara Miss Tjitjih, mengungkapkan bahwa tujuan dari pertunjukan ini untuk menceritakan mengenalkan salah satu sejarah bangsa kepada masyarakat. Dia berharap, hal itu dapat menginspirasi para penikmat seni yang hadir agar lebih mengapresiasi dan mencintai seni budaya sendiri.

Di sisi lain, usai pertunjukan, Fitri Tropica seakan tak dapat menahan rasa puas dirinya tampil bersama dengan kelompok sandiwara Miss Tjitjih. "Senang sekali saya dapat terlibat pada pementasan kali ini bersama Kelompok Sandiwara Miss Tjitjih di Galeri Indonesia Kaya, tempat dimana kesenian dan kebudayaan kita diolah dan ditampilkan dengan keren. Saya harap dengan adanya situs budaya yang dikemas secara modern ini dapat memikat masyarakat luas untuk lebih mencintai kebudayaan kita,” papar Fitri Tropica. (man)

Baca Juga:

Band dari Bekasi Kolaborasikan Musik Band dengan Pencak Silat

Angkat Lokalitas, Gubernur Sumbar Gandeng Artis di Jakarta

Indonesia Jadi Bintang di Museumsuferfest 2015 Jerman

 

 

#Kebudayaan Indonesia #Budaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Fredy Wansyah

Berita Terkait

Lifestyle
Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
Nasi Megono dari Kota Pekalongan memiliki cita rasa yang istimewa dan unik dibandingkan Megono dari daerah lain di sekitarnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Resmi! Nasi Megono Kecombrang dan Lopis Krapyak Pekalongan Jadi Warisan Budaya Takbenda Nasional
Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Indonesia
Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata
Simfoni delapan dekade ini mengajak kita merasakan dentuman semangat proklamasi dan keragaman budaya
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
Simfoni Delapan Dekade GBN 2025: Prince Poetiray dan Pembantu Prabowo Sukses Bikin Banjir Air Mata
Indonesia
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Politisi PKB itu mengapresiasi langkah Kemenpar dan Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) yang berkolaborasi dalam mengedepankan budaya sebagai daya tarik pariwisata Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet  Bagi Wisatawan Mancanegara
Lifestyle
IdeaFest 2025 Usung Tema '(Cult)ivate The Culture', Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Dengan bekal budaya yang melimpah itu, tentu Indonesia bisa jadi negara berdaya lewat penguatan ekonomi kreatifnya.
Dwi Astarini - Kamis, 24 Juli 2025
IdeaFest 2025 Usung Tema '(Cult)ivate The Culture', Dorong Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Indonesia
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Genre Imajinasi Nusantara merupakan lukisan karya Denny JA. Lukisan ini tampil sebagai manifesto estetika digital Nusantara.
Soffi Amira - Minggu, 20 Juli 2025
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Indonesia
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Hasil kajian tersebut menghasilkan 17 Oktober dipilih sebagai momentum yang tepat sebagai tanggal peringatan Hari Kebudayaan yang bertepatan dengan lahirnya satu dari empat pilar yaitu Pancasila, NKRI, UUD 945 dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Indonesia
Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Bertepatan dengan Ultah Prabowo, PDIP: Tak Perlu Tendensius
Surat keputusan tersebut dikeluarkan pada 7 Juli 2025 dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 15 Juli 2025
Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Bertepatan dengan Ultah Prabowo, PDIP: Tak Perlu Tendensius
Indonesia
Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional
Posisi Anak Coki di Pacu Jalur ini umumnya diisi anak-anak yang kini tariannya menjadi viral secara global.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional
Bagikan