KNTI: Hambatan Utama Nelayan Masalah Permodalan


Aktivitas nelayan di pelabuhan (Foto Antara/Dedhez Anggara)
MerahPutih, Bisnis-Hambatan yang dihadapi para nelayan selama ini adalah masalah permodalan. Sadar akan masalah ini pemerintah akan menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 12 persen menjadi 9 persen pada tahun 2016.
Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) M Riza Damanik menyambut baik rencana Pemerintah menurunkan suku bunga KUR. Apalagi upaya ini dilakukan untuk membantu usaha kecil yang ingin berkembang.
"Menurut saya seharusnya itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi para nelayan. Karena salah satu hambatan utama masyarakat nelayan di Indonesia itu masalah modal usaha," kata Riza di kantor KNTI di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (11/9).
Menurut Riza dengan menurunkan suku bunga KUR dapat menurunkan ketergantungan nelayan terhadap pengusaha yang membeli ikan tangkapan mereka dengan harga murah. "Karena ketiadaan modal nelayan menjadi tergantung kepada pengusaha ikan," jelas Riza.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan Pemerintah telah menurunkan suku bunga KUR menjadi 12 persen untuk tahun ini, dan berencana untuk menurunkan suku bunga KUR menjadi 9 persen pada 2016 mendatang. (rfd)
Baca Juga:
Perbankan Tolak Beri KPR untuk Tukang Klontong, Nelayan, dan Sopir Angkot
Usai Lebaran Nelayan Kembali Melaut
Tinggalkan Cantrang, Nelayan Dijanjikan Kredit Rp7,15 Triliun
Bagikan
Berita Terkait
KUR Perumahan Segera Diumumkan, Diklaim Bisa Buka Lapangan Kerja

Penghasilan Rp 3 Juta, Nelayan Bisa Dapat KUR Rp 350 Juta

Hingga 12 Juni 2023, Realisasi KUR Capai Rp 87,48 Triliun

Bank DKI Gandeng Kemenko Perekonomian Kenalkan Pembiayaan KUR Buat Generasi Muda

BI Bahas Mekanisme Bunga Pinjaman Nol Persen

Bank DKI Salurkan KUR Rp 1,15 Triliun ke 6.023 UMKM Sepanjang 2022
