Kisah Pak Sartadi, Tukang Ojek Sepeda di Stasiun Kota

Ana AmaliaAna Amalia - Senin, 28 Maret 2016
Kisah Pak Sartadi, Tukang Ojek Sepeda di Stasiun Kota
Sartadi, Tukang Ojek Sepeda di Stasiun Kota, Jakarta, Senin (28/3). (Foto: MerahPutih/Venansius Fortunatus)

Ojek Sepeda di kawasan stasiun kota memang sudah tidak asing lagi. Salah seorang ojek sepeda yang masih bertahn sampai saat ini adalah pak Sartadi yang sudah berusia 69 tahun. Pak Sartadi, mulai dari sekitar tahun 1990an sudah mulai menjadi ojek sepeda. Sebelumnya pak Sartadi pernah bekerja di toko, dan profesi ojek sepeda tetap dia jalankan sebagai sampingan. 

Beberapa tahun belakangan ini, setelah istrinya meninggal dia kembali menekuni ojek sepeda lagi. Karena semakin tua, dan badannya tidak mampu untuk mengangkat beban-beban berat di toko lagi, dia memilih berhenti, namun dia menyadari kalau selama dia masih bisa usaha dia akan tetap bekerja untuk hidup. Tarif ojek sepeda yang pasang bervariasi, mulai dari Rp. 5 ribu sampai Rp50 ribu, tergantung jarak yang ditempuh.
 
Berangkat dari rumah jam 10.00 pagi sampai jam 15.00 pulang ke rumah, namun pak Sartadi mengakui sekarang sangat sepi orang yang memakai jasa ojek sepeda, sehingga penghasilannya perhari belum pasti. Dulu saat ramai penghasilan perharinya dapat lebih dari 100.000, namun sekarang sangat sepi. Pak Sartadi juga berharap bisa seperti teman-temannya, punya usaha menyewakan sepeda, namun terkendala dengan modal maka belum daat mewujudkan keinginannya itu.
#Stasiun Kota #Kota Tua #Ojek Sepeda
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me
Bagikan