Ketua Ikadan: 100 Hari, Jokowi Bikin Resah Rakyat

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 01 Februari 2015
Ketua Ikadan: 100 Hari, Jokowi Bikin Resah Rakyat

foto: Achmad

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional- 100 hari sudah Presiden Joko Widodo menjalankan roda pemerintahannya. Namun, seperti apa tanggapan masyarakat?

Diantaranya, Ketua Umum Ikatan Keluarga Pangkalan Brandan (Ikadan) se-Jabodetabek Chairoenisaq Lubis yang mengatakan, 100 hari kerja Jokowi lebih diwarnai keresahan warga.

"Sudah bukan rahasia lagi, semua masyarakat enggak tenang," katanya saat ditemui merahputih.com di gedung Sinar Kasih, Jakarta, Minggu (1/2).

Nisa mencontohkan, pada masa awal pemerintahan Jokowi misalnya, mantan Gubernur DK Jakarta itu mengambil kebijakan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan ini dirasakan memberatkan masyarakat. Meski harga BBM sudah turun, namun harga barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari tidak mengalami penurunan.

"Dengan hasil 100 hari kerjanya ini cukup meresahkan, karena sekarang BBM naik kemudian turun tapi yang lain enggak turun," ungkapnya.

Sementara itu, Pendeta GBI Mawar Saron Lucky Deni justru memuji kepiawaian Jokowi dalam merawat toleransi. Ia percaya, survey Indopoling Network yang menyatakan mayoritas publik menganggap Jokowi mampu memelihara kebhinnekaan Indonesia.

"Kalau menurut saya, saya salut. Karena bijak, bisa merangkul orang-orang yang istilahnya dulu bermusuhan sama dia, tapi sekarang bergandengan tangan, jadi sifatnya bagus," kata Lucky. (MAD)

#Toleransi Umat Beragama #Ikadan
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Polri bukan hanya menjadi penjaga keamanan, namun juga sahabat umat dalam keseharian.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 Juli 2025
Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan
Indonesia
Menteri Agama RI Diminta Datang ke New York, Sebut Pemerintah AS Ingin Tiru soal Nilai Toleransi di Indonesia
Menag Nasaruddin Umar beberkan agenda di New York, AS.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Menteri Agama RI Diminta Datang ke New York, Sebut Pemerintah AS Ingin Tiru soal Nilai Toleransi di Indonesia
Indonesia
Polarisasi Agama bisa Memecah Belah Masyarakat, Spiritualitas Universal Layak Jadi Kurikulum di Kampus
Dapat menumbuhkan generasi yang bukan hanya pintar secara akademik.
Dwi Astarini - Selasa, 15 April 2025
Polarisasi Agama bisa Memecah Belah Masyarakat, Spiritualitas Universal Layak Jadi Kurikulum di Kampus
Infografis
Bikin Adem! Ini Momen Keakraban Paus Fransiskus dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar
Momen ini menjadi sebuah momen haru ketika Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mencium kening Paus Fransiskus dan juga Paus Fransiskus yang mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.
Fransiska Chandra - Kamis, 05 September 2024
Bikin Adem! Ini Momen Keakraban Paus Fransiskus dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar
Indonesia
Menlu: Indonesia Beri Contoh Baik Dalam Dialog Antarumat Beragama ke Dunia
Indonesia akan terus memperjuangkan penguatan toleransi karena ketiadaan toleransi akan menimbulkan polarisasi sosial yang dapat memicu ketegangan dan konflik terbuka.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Juli 2024
Menlu: Indonesia Beri Contoh Baik Dalam Dialog Antarumat Beragama ke Dunia
Indonesia
Kemenag Sebut Salam Lintas Agama akan Perkuat Toleransi
Tiga tahun terakhir, indeks Kerukunan Umat Beragama menunjukkan peningkatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Mei 2024
Kemenag Sebut Salam Lintas Agama akan Perkuat Toleransi
Bagikan