Ketika Mantan Tahanan Lapas Cebongan Pameran Karya

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 02 Februari 2016
Ketika Mantan Tahanan Lapas Cebongan Pameran Karya

Lukisan Adjikoesoemo saat dipamerkan di Taman Budaya Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Selasa (2/2). (Foto: MP/Fredy Wansyah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Gelap. Hitam. Seram. Menyedihkan. Menakutkan. Mengerikan. Begitulah kata-kata yang dapat muncul ketika memasuki ruang pameran di Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

Saat menginjakkan kaki di pintu masuk ruangan, sebuah lukisan ibu dengan mukenanya tengah berdoa. Lukisan itu berjudul "Ibuku Surgaku". Ia menghadap ke atas. Lukisan itu disertai kata-kata, dari sang pelukis, yang menyatakan bahwa lukisan ini memang tidak akan pernah diselesaikan tak ubahnya doa ibu untuk anaknya yang tak pernah usai pula.

Memasuki lebih dalam lagi, ruangan benar-benar gelap. Hanya ada penerangan lampu sorot berdaya kecil. Sorotannya tepat mengarah ke tiap-tiap lukisan. Semua lukisan berlatar gelap. "Loh, gelap banget. Kok gini pamerannya," terlintas seorang pengunjung saat baru memasuki ruangan pameran.

Begitulah, nuansa gelap sengaja didesain sedemikian rupa dalam pameran lukisan bertajuk "Pamer Gambar Sembah Bekti" dari seorang seniman sekaligus aktivis lingkungan, Adjikoesoemo.

"Saya masih butuh cahaya lain dari semua anak negeri ini, supaya bisa terang. Dengan terang, tidak akan ada gelap. Begitulah jawaban saya, kenapa nuansa gelap dipilih," papar pria yang akrab disapa Bung AK ini menjelaskan konsep ruang pamer yang gelap tersebut kepada merahputih.com di ruang pameran TBY, Kota Yogyakarta, Selasa (2/2).

Melalui lukisan-lukisan itu pula, Bung AK ingin menyampaikan kebenaran. Semua apa yang ia gambar di lukisan itu merupakan kenyataan dan pengalamannya selama di Polres Sleman dan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sleman. Pada saat itu, tepatnya 24 September 2014 hingga 6 Januari 2015, ia berada di balik jeruji besi.

"Pelanggaran HAM banyak terjadi di LP Cebongan di mana mereka tidak bisa membedakan antara tahanan dan narapidana, antara perbuatan kriminal dan pelanggaran HAM, juga tidak bisa membedakan antara membina dan menjera," tulis Bung AK dalam buku pengantar pamerannya.

Terdapat 17 karya lukisan akrilik. Semua dibuat di atas kanvas. Semua lukisan dibuat kala ia harus berurusan dengan kepolisian. Semuanya terangkum dalam pameran bertema "Sembah Bekti". "Sembah Bekti adalah pameran pertama saya, sebagai bentuk ungkapan bekti saya, di mana sembah bekti dalam bahasa Jawa berarti 'salam' atau 'menjunjung tinggi kesetiaan'," katanya.

Salah satu lukisan dari realitas LP Cebongan berjudul "Dilarang Menutup Aurat". Lukisan di atas kanvas berukuran 200 cm x 475 cm. Objeknya berupa laki-laki sujud dengan mengenakan celana pendek.

Bagi Bung AK, lukisan menarik yang dibayar mahal bukanlah keberhasilan. Ia hanya ingin keberhasilan lukisan-lukisan itu mampu mendatangkan Kepala Lapas Cebongan untuk menyaksikan pamerannya. "Sukses saya ketika Kepala Lapas menginstruksikan anggotanya nonton pameran," ucapnya tegas. (fre)


BACA JUGA:

  1. Pameran Lukisan Karya Basuki Abdullah
  2. Amerika Kembalikan Lukisan Picasso yang Dicuri
  3. Pameran Lukisan Nusantara
  4. Lukisan Maria ‘Bergerak’ Gegerkan Warga Australia
  5. Lukisan Klasik dalam Fotografi Urban
#Taman Budaya Yogyakarta #Yogyakarta #Pameran Lukisan
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Indonesia
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan rekor tertinggi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan layanan kereta api selama bulan Juli 2025.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Fun
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
ARTSUBS 2025 resmi dibuka mulai 2 Agustus hingga 7 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Agustus 2025
ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur
Fun
Lukisan, Harapan, dan Kebaikan: Ekspresi Tulus Pelukis Gadis Dharsono di Pameran 'Joy in Color'
Pameran 'Joy in Color' Gadis Dharsono berlangsung dari 11 hingga 26 Juli 2025 di ruang galeri IFI Wijaya, Jakarta Selatan.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 13 Juli 2025
Lukisan, Harapan, dan Kebaikan: Ekspresi Tulus Pelukis Gadis Dharsono di Pameran 'Joy in Color'
Fun
Transformasi ArtMoments Jakarta: Pameran Seni 2025 Usung Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta akan kembali menyapa publik dengan tema 'Restoration' pada 7–10 Agustus 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 10 Juli 2025
Transformasi ArtMoments Jakarta: Pameran Seni 2025 Usung Tema 'Restoration'
Indonesia
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
Pada Kamis (3/7), seorang driver ojol bersama pasangannya mengalami insiden saat mengantarkan pesanan kopi ke rumah pelanggan.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
ShowBiz
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Film dokumenter ini menyajikan perjalanan inspiratif Raminten
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Indonesia
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
KAI Commuter memprediksi adanya 100–130 ribu pengguna pada hari libur yang akan menggunakan Commuter Line Yogyakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 30 Mei 2025
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
Bagikan