Kematian 4 Mahasiwa Trisakti Bukan Tanggung Jawab Prabowo


Prabowo digadang-gadang prajurit Kopassus saat Sertijab Danjen Kopassus 2014. (Official Facebook Prabowo Subianto)
MerahPutih Nasional - Sebanyak 3 ribu civitas akademik dan mahasiswa Trisakti turun ke jalan untuk memperingati 17 tahun tragedi tewasnya 4 mahasiswa Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Meski sudah belasan tahun berlalu dan penguasa berganti namun hingga kasus Trisakti masih meninggalkan pertanyaan yang belum terjawab dengan pasti.
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan bahwa pelaku penembakan 4 mahasiswa Trisaksi adalah oknum polisi dari satuan Brigade Mobil (Brimob) Gegana. Fadli juga menegaskan bahwa oknum Brimob tersebut sudah dijatuhi hukuman dan diadili.
Pada tahu 2013 Fadli Zon meluncurkan sebuah buku politik berjudul "Politik Huru Hara Mei 1998". Dalam buku tersebut dijelaskan Fadli menuding bahwa Panglima ABRI (Pangab) Jenderal TNI Wiranto adalah orang yang paling bertanggungjawab atas tewasnya 4 mahasiswa Trisakti.
Sebagai pucuk pimpinan tertinggi Angkatan Bersenjata, Jenderal Wiranto yang kini menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Hanura dituding lamban dalam menangani kasus tersebut. Akibat lambannya gerakan Jenderal Wiranto dalam mengungkap kasus tersebut maka yang jadi korban adalah Pangkostrad Letjen TNI Prabowo Subianto.
"Korban utama dari lambannya proses pengusutan kasus ini adalah Letjen TNI Prabowo Subianto," kata Fadli dalam bukunya Politik Huru Hara Mei 1998.
Fadli yang juga mantan anggota MPR RI periode 1997-1999 menambahkan setidaknya ada 3 sekanetrio yang menyudutkan Prabowo Subianto dalam peristiwa tewasnya 4 mahasiswa Trisaksti.
Skenario pertama adalah isu rivalitas yang terjadi antara Prabowo Subianto dengan Wiranto. Saat itu Jenderal Wiranto menjabat sebagai Pangab sedangkan Prabowo Subianto menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad).
Prabowo juga mendapat julukan The Rising Star karena dalam usia muda berhasil meraih tiga bintang dibahunya. Prabowo juga berhasil menempatkan orang-orang terdekatnya di dalam posisi penting, diantaranya Mayjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Pangdam Jaya kemudian Mayjen TNI Muchdi PR sebagai Danjen Kopassus.
Dengan menguasai ibukota dan pasukan elite TNI AD, Prabowo dituding melakukan rekayasa kerusuhan dan membuat kesan bahwa Pangab Wiranto tidak becus mengelola kekuasaan. Dengan begitu Prabowo dinilai lebih mudah untuk mengambil alih kekuasaan.
"Teori kedua adalah adanya penembak jitu (sniper) dari pasukan khusus TNI AD," sambung Fadli.
Teori ini lanjut Fadli mendapat dukungan dari Jaksa Agung saat itu Marzuki Darusman. Marzuki menerangkan bahwa satuan pasukan khusus tersebut berada diatas gedung dengan tujuan membidik mahasiswa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa. Semua korban mahasiswa ditembak di dada dan kepala.
"Sedangkan teori ketiga pelaku penembakan dilakukan tentara atas perintah Prabowo," sambung Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.
Untuk teori ketiga Fadli melanjutkan, berdasarkan hasil keterangan Jaksa Agung Marzuki Darusman bahwa pelaku penembakan 4 mahasiswa Trisakti adalah oknum tentara, khususnya Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Marzuki merasa yakin bahwa pelaku penembakan korps baret merah lantaran kesaksian perwira polisi Lettu Anneke Wacano.
Belakangan ketiga teori yang menyudutkan Letjen Prabowo Subianto sama sekali tidak terbukti. Lewat sidang pengadilan militer pada tahun 1999, pelaku penembakan yang menewaskan 4 mahasiswa Trisakti adalah oknum polisi dari satuan Brimob Gegana.
"Jadi jelas bahwa Prabowo adalah korban kampanye hitam untuk pembunuhan karakter," tandas Fadli. (bhd)
BACA JUGA:
Fadli Zon: Pelaku Penembak Mahasiswa Trisakti Oknum Polisi
Jaga Aksi Trisakti, Polisi Kerahkan Ratusan Personel
Peringatan 12 Mei 1998, 3000 Mahasiswa Trisakti Turun ke Jalan
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur

Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'

Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung

Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut

Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan

Prabowo Buka-bukaan Kementerian Haji Dibentuk karena Penolakan Arab Saudi

Perintah Prabowo ke Gus Irfan: Pangkas Waktu Tunggu Haji dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun

Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya

Prabowo Jadi Saksi Penyerahan Uang Sitaan Korupsi Rp 13,2 T dari Wilmar Group CS ke Negara
