Karak Tempe: Makanan Khas Gresik di Zaman Kolonial yang Masih Eksis

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Rabu, 22 Februari 2017
Karak Tempe: Makanan Khas Gresik di Zaman Kolonial yang Masih Eksis
Karak Tempe makanan khas Gresik. (MP/Mauritz)

Di tengah maraknya makanan modern dan siap saji (instant-red) ternyata tidak menggeser keberadaan makanan tradisional seperti Karak Tempe. Makanan khas Gresik ini sudah ada sejak zaman kolonial. Hingga kini makanan Kerak Tempe ini masih banyak dijual dan menjadi menu favorit masyarakat Gresik.

Karak Tempe ini bukanlah nasi basi yang sudah dikeringkan lalu dimasak lagi, melainkan nasi putih dicampur dengan ketan hitam yang ditaburi srundeng dan parutan kelapa dengan lauk tempe yang dibalut tepung berwarna kuning.

Makanan khas masyarakat kota Gresik ini, akan terasa nikmat jika dimakan dalam kondisi masih hangat. Romlah (42), salah seorang penjual Karak Tempe, yang berjualan di pinggir jalan raya Usman Sadar Gresik, menuturkan, bahwa Karak Tempe merupakan makanan khas Gresik yang sudah ada sejak jaman dulu.

“Saya belajar membuat Karak Tempe dari orang tua saya, yang memang seorang penjual Karak Tempe. Kalau sekarang saya berjualan ini hanya untuk mengisi waktu luang,” ujarnya.

Makanan ini paling pas dinikmati pada pagi hari sebagai menu sarapan. Karak Tempe ini memiliki rasa gurih bercampur asin dari srundeng yang ditaburkan, sehingga bisa mengugah selera makan. "Meskipun bisa dimakan kapan saja, karena tidak cepat basi, namun paling cocok buat sarapan," katanya.

Seporsi Karak Tempe hanya dijual seharga Rp 5.000, dan saya biasa jualan mulai pukul 05.30 hingga pukul 08.00 WIB. Dalam sehari saya bisa menghabiskan 50-70 porsi sehari," pungkasnya.

Artikel ini berdasarkan liputan Mauritz kontributor atau reporter merahputih.com. Baca juga:Sensasi Perpaduan Dua Rasa Mangga Podang Kediri Banyak Diburu Pembeli

#Kuliner Khas Surabaya #Festival Kuliner Nusantara #Kuliner Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan