Kapuspen TNI: Dua Personel Kodim 0103 Tidak Bawa Senpi


Danrem 011 LilaWangsa Kolonel Inf Ahmad Daniel Chardin usai melakukan evakuasi dua prajurit TNI unit Intel Kodim 0103 di Alue Mbang, Nisam Antara, Aceh Utara. Selasa (24/3). (Foto: Antara/Rahmad)
MerahPutih Nasional - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI M Fuad Basya menyayangkan terjadinya insiden kekerasan yang berujung tewasnya dua orang personel Kodim 0103/Lhokseumawe/Aceh Utara, Sertu Hendrianto (36) asal Jambi dan Serda Indra Irawan (41) asal Palembang, Sumatera Selatan. (Baca: TNI Buru Penembak Dua Anggota Kodim 0103)
Jenderal bintang dua tersebut menjelaskan, kedua orang personel tersebut gugur saat sedang menjalankan tugas teritorial berupa pembinaan di Desa Alue Papuen, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara.
"Jadi mereka sedang bertugas melakukan pembinaan. Saat diculik, keduanya tidak membawa senjata api," kata jenderal bintang dua saat dihubungi merahputih.com, Selasa (24/3).
Lebih lanjut lulusan Akmil tahun 1981 itu menambahkan, selain bertugas melakukan pembinaan dan sosialiasi bidang pertanian kedua orang personel Kodim 0103/Lhokseumawe/Aceh Utara itu juga melakukan pengecekan atas laporan yang disampaikan warga terkait adanya gerakan kelompok bersenjata. (Baca: Buru Kelompok Bersenjata, TNI Tidak Akan Kerahkan Pasukan)
"Para penduduk di lokasi tersebut diancam mau dibunuh oleh kelompok bersenjata. Untuk memastikan hal itu maka kedua orang personel Kodim datang ke lokasi," sambung Fuad.
Masih kata Fuad, kedua orang personel Kodim tersebut lantas tiba dan mampir di kediaman kepala Mukim Daud di Kecamatan Nisam Antara pada Senin petang (23/3). Namun demikian begitu tiba dilokasi, dua orang personel Kodim 0103/Lhokseumawe/Aceh Utara langsung diculik oleh belasan orang tidak dikenal yang mengenakan senjata api AK-47 dan M16.
Setelah diculik, Kodim 0103/Lhokseumawe/Aceh Utara langsung melakukan koordinasi dengan jajaran Polres setempat. Namun demikian setelah dilakukan pencarian, kedua personel Kodim itu sama sekali tidak diketahui rimbanya. Selang sehari kemudian, keduanya sudah ditemukan tewas, bersimbakan darah dengan luka sayatan senjata tajam dan bekas tembakan didada kiri.
"Kami sangat sayangkan hal ini terjadi, sebab Aceh kan sudah tenteram. Tapi dua anggota kita diculik, kemudian dieksekusi," tandas Fuad. (bhd)
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Garda Terdepan Diplomasi Indonesia Jadi Sasaran Kriminal, DPR Dorong Pemerintah Segera Bertindak dan Jamin Keamanan Diplomat

Penembakan Massal Menghebohkan Warga Thailand 6 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Muncul Isu Penembakan 3 Polisi Terkait Urusan Beking Sabung Ayam, Pengamat: Harus Dibuktikan, Jangan sampai Fitnah

Soal Penembakan 3 Polisi di Way Kanan Lampung, Komisi I DPR Minta Pimpinan TNI Tertibkan Anggotanya

Soal Penembakan Aparat di Way Kanan Lampung, Legislator NasDem: Bukan Hanya Luka bagi Kepolisian

Pengakuan Terduga Pelaku Penembakan 3 Polisi di Way Kanan Lampung

3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Kapolri dan Panglima TNI Sepakat Lakukan Investigasi

Gelar Olah TKP, Polisi Cari Petunjuk Penting ungkap Tabir Kematian Kapolsek Negara Batin

Oknum yang Diduga Terlibat Penembakan 3 Polisi di Lampung kini Ditahan di Denpom

Oknum Aparat yang Diduga Terlibat Penembakan 3 Polisi di Lampung Tak akan ‘Lolos’ dari Jeratan Hukum
