Jokowi: Tidak Ada Istilah Pembersihan Orang-Orang SBY


Presiden Jokowi Widodo (sumber foto: Antara Foto)
MerahPutih Nasional - Presiden Joko Widodo menampik jika dirinya melakukan bersih-bersih dan menyingkirkan orang-orang yang dianggap pro kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bantahan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam akun facebooknya Joko Widodo pada Selasa (20/1).
"Tidak ada itu istilah "Pembersihan orang-orang Bapak SBY", kita tidak sedang mengalami "Patahan Politik", juga tidak sedang dalam pertempuran antar generasi, justru sekarang ini perjalanan tatanan pemerintahan dilakukan secara gradual dan juga memperhatikan benang merah segala kebijakan," kata Presiden Joko Widodo seperti dikutip merahputih.com.
Mantan Gubernur DKI Jakarta melanjutkan kebijakan masa lalu di era mantan Presiden SBY yang dirasa kurang bagus akan diperbaiki. Sebaliknya kebijakan yang sudah bagus akan terus ditingkatkan.
"Kalaupun ada pergantian-pergantian pejabat di tubuh pemerintahan itu hanya sirkulasi manajemen pejabat publik, dan itu hal yang biasa untuk penyegaran manajemen tata kelola kebijakan publik," tandas Jokowi.
Sebelumnya Pengamat komunikasi politik, Tjipta Lesmana menduga kuat Presiden Joko Widodo dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sedang berusaha kuat menyingkirkan loyalis mantan Presiden SBY. Dugaan tersebut semakin kuat tatkala Presiden Joko Widodo mengajukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman. Padahal Jenderal Sutarman baru akan memasuki masa pensiun pada Oktober 2015.
Pergantian tersebut dipicu dosa masa lalu Jenderal Sutarman yang tidak mampu menuntaskan kasus Obor Rakyat dalam pemilu presiden (pilpres) 2014 lalu.
"Dosa Sutarman tidak mampu tuntaskan kasus Obor Rakyat. Jokowi benci sekali. Kenapa kasus begitu jelas penghinaan sejak awal enggak bisa dituntaskan," katanya usai diskusi Polemik Sindo Radio bertajuk Jokowi, Kok Gitu? di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/1).
Jenderal Sutarman dipersepsikan sebagai orang yang dekat dengan SBY. Sebaliknya, Komjen Pol Budi Gunawan dianggap sebagai loyalis mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Saat Megawati menjadi Presiden (2001-2004) Budi Gunawan adalah ajudan Megawati Soekarnoputri.
Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga ikut angkat bicara terkait isu 'pembersihan' dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Saya tidak yakin Presiden Jokowi punya pikiran dan kehendak untuk melakukan pembersihan semacam itu. Kalau hal itu terjadi, bagaimana pula nanti jika Presiden baru pengganti Pak Jokowi juga melakukan "pembersihan" yang sama. Namun, Presiden Jokowi memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat dan memberhentikan seseorang sesuai dengan urgensi dan kebutuhannya. Beliau yang akan menggunakan. Beliau tentu ingin sukses memimpin kita semua 5 tahun mendatang ini. Tentu semuanya dilakukan sesuai dengan norma, aturan dan etika yang berlaku," kata SBY dalam akun facebooknya seperti dikutip Merahputih.com.
SBY melanjutkan di era kepemimpinanya Komjen Budi Gunawan juga mendapat prestasi dan karier cemerlang.
"Pak Budi Gunawan mengalami tiga kali promosi jabatan, serta kenaikan pangkat dari Brigjen ke Irjen, dan kemudian ke Komjen," tandas SBY. (BHD)
Follow Twitter Kami di @MerahPutihCom
Like Juga Fanpage Kami di MerahPutihCom
Berita Lainnya :
Bagikan
Berita Terkait
Truk Berisi Alat Bakar dam Petasan Ditemukan di Lokasi Kerusuhan, Prabowo: ini Tindakan Terencana Membuat Kekacauan

Penerima MBG Tembus 20 Juta Jiwa, PKB Optimistis Target Akhir Tahun Tercapai

Legislator Gerindra: Pidato Presiden Perekat Kebangsaan untuk Indonesia Maju

SBY Datang Bersama Anaknya Saat Tiba di Gedung DPR, Jokowi Hadiri Sidang Tahunan MPR Tanpa Sambutan Istimewa

Jokowi dan SBY Tampil Serasi Saat Tiba di Gedung DPR/MPR, Sempat Sapa Wartawan dengan Lambaian Tangan

Sambut SBY dan Pelukis Jerman, Pramono: Kolaborasi Melukis Ikon Jakarta

SBY Datang ke Balai Kota DKI Melihat Seniman Jerman Lukis Monas

Gibran Unggah Kabar Mengejutkan Soal Kesehatan SBY, Kondisinya Bikin Penasaran

Dirawat di RSPAD, SBY Tuntaskan 1 Lukisan Baru dengan Tangan Terinfus

Respons Puan Maharani soal Anies Baswedan Kritik Presiden RI yang Kerap Absen di Forum PBB
