Jenazah Sitor Akan Dimakamkan Sesuai Puisi Tatahan Pesan Bunda

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 30 Desember 2014
Jenazah Sitor Akan Dimakamkan Sesuai Puisi Tatahan Pesan Bunda

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional- Setelah disemayamkan di Galeri Nasional Indonesia, Jenazah Penyair Sitor Sitomorang akan diberangkatkan ke Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Rabu (31/12). Rencananya Jenazah akan dikebumikan di pemakaman keluarga di Kecamatan Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Kamis (1/1/2015).

Jenazah penyair angkatan '45 itu sampai di galeri Nasional tadi malam sekitar pukul 21.30 WIB. Selain disambut oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan,   Jenazah juga disambut oleh para tokoh nasional dan budayawan lainnya, seperti  Sukmawati Soekarno, Taufik Ismail, Amin Kamil dan lainnya.

Putra Sitor, Logo Situmorang, mengatakan sesuai dengan keinginan almarhum ayahnya yang tertuang dalam puisi Tatahan Pesan Bunda 'Bila nanti ajalku tiba, kubur abuku di tanah Toba. Di tanah danau perkasa, terbujur di samping bunda'.

"Puisi itu jadi pertimbangan kami untuk memakamkan jenazah bapak," kata Logo Situmorang di Gedung Galeri Nasional, Senin (29/12).

Logo menjelaskan, sebenarnya ayahnya sudah memiliki kaveling di Pemakaman Giri Tama, Bogor, Jawa Barat. Namun, permintaan keluarga besar meminta agar bapak di jenazahkan sesuai dengan isi puisi ciptaan ayahnya tersebut.

"Keluarga besar tidak menginginkan jenazah Sitor dikremasikan. Jadi tidak kami kremasi, kami makamkan saja,” ujarnya.

Sitor merupakan penyair yang mulanya berkarier di bidang jurnalistik dengan menjadi wartawan harian Suara Nasional dan harian Waspada pada 1945-1947. Dia pernah dipenjara sebagai tahanan politik pada 1957-1974 oleh pemerintahan Orde Baru. Karya-karyanya pun sempat dibekukan dan tidak diterbitkan.

(BMS)

#Budayawan #Sitor Situmorang Wafat
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Budayawan Banyumas Sebut Ucapan Ndasmu dari Prabowo Merupakan Kalimat Kasar
Budayawan dan sastrawan kondang asal Banyumas, Ahmad Tohari, angkat bicara terkait polemik kata 'ndasmu' yang diucapkan capres Prabowo Subianto, yang disebut sebagai bagian dari bahasa keseharian orang Banyumasan.
Mula Akmal - Jumat, 22 Desember 2023
Budayawan Banyumas Sebut Ucapan Ndasmu dari Prabowo Merupakan Kalimat Kasar
Indonesia
Ganjar-Mahfud Dapat Dukungan Seniman dan Budayawan Solo Raya
Ratusan seniman dan budayawan Solo Raya mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan bacapres dan bacawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dalam Pilpres 2024.
Mula Akmal - Selasa, 07 November 2023
Ganjar-Mahfud Dapat Dukungan Seniman dan Budayawan Solo Raya
Bagikan