Jangan 'Golkarkan' Demokrat, PDIP: Ibas Bisa Cari Guyonan Lain
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kanan) berfoto bersama pengurus inti PDI Perjuangan pada Kongres IV PDI Perjuangan di Sanur, Bali (Foto: Antara Foto)
MerahPutih Politik - Permintaan Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat agar Presiden Joko Widodo tidak 'menggolkarkan' partai Demokrat dinilai tidak etis. Meskipun, itu sampaikan dalam bentuk candaan.
"Harus ada elegansi, apalagi tokoh besar anggota Parlemen, bisa cari guyonan lain," kata politisi PDIP Hamid Basyaib pada merahputih.com, di Jakarta, Sabtu (11/4). (Baca: PDIP: Hanya Allah SWT yang Tahu Megawati Lengser)
Hamid merasa hal itu merupakan tuduhan halus bahwa Presiden Joko Widodo ikut andil dalam pusara konflik partai Golkar. Meskipun hal itu dilakukan dalm bentuk candaan.
"Ini gaya orde baru, mereka enggak punya cara lain?. Kayak dulu, kalau ada masalah, ada intervensi pihak ketiga, udahlah kayak gitu distop," kata Hamid.
Menurut Hamid, konflik Golkar sepenuhnya berasal dari internal mereka sendiri. Karena hal tersebut hanya untuk mengalihkan isu saja. (Baca: Tak Jadi 'Headline' Koran, PDIP Salahkan Jokowi)
"Cari common enemy (musuh bersama), enggak perlu gitu," tandasnya. (mad)
Bagikan
Berita Terkait
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Ariel Noah Bersama Vibrasi Suara Indonesia Sambangi Fraksi PDIP Bahas Royalti
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja