Jagat Spiritual Soeharto
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
MerahPutih Nasional - Presiden Soeharto adalah sosok pribadi yang banyak dikaitkan dengan wilayah mistik kejawen. Keyakinan Soeharto terhadap dunia mistik kejawen dilukiskan oleh Sejarahwan Asia Ternggara MC Ricklefs dalam sebuah bukunya berjudul Sejarah Indonesia Modern 1200-2004.
Dalam buku tersebut sejarahwan asal Australia menuliskan bahwa Soeharto adalah sosok yang sangat mempercayai klenik, kebatinan Jawa yang kental. Sebuah klenik yang hanya mengakui Islam dalam bentuk esoteris (batin) semata. Dalam dunia inilah Soeharto menemukan kedamaian batin yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinannya.
Sebagai sebuah ajaran, dunia batin Jawa diajarkan tidak melalui sekolah formal. Ajaran mistik kejawen biasanya diajarkan oleh seorang guru spiritual. Lantas siapakah sosok guru spiritual yang berhasil menamankan ajaran-ajaran adiluhung warisan kebesaran Kerajaan masa lampau.
Robert Edward Elson dalam bukunya berjudul 'Suharto Sebuah Biografi Politik' menjelaskan. Salah satu guru spiritual Soeharto yang berpengaruh adalah Daryatmo.
Perkenalan Soeharto dengan Daryatmo bermula saat Soeharto tinggal di Wuryantoro, Wonogiri, sebuah daerah yang amat dekat dekat Kota Solo (Surakarta).
"Seoharto kerap datang ke rumah Daryatmo. Duduk-duduk disana, berdiskusi dan menyerap ilmu kebatinan," tulis Elson.
Hubungan SOeharto dengan Daryatmo bermula pada sekitar tahun 1933, hubungan tersebut terus berlangsung sampai dengan tahun 1950. Bahkan saat Soeharto menjadi pimpinan Resimen di Salatiga, Jawa Tengah kerap berkomunikasi dengan Daryatmo.
Soeharto juga kerap meminta wejangan dari Daryatmo tentang prinsip dan petuah hidup. Ajaran-ajaran tersebut diresapi dengan dalam dan utuh oleh penguasa tunggal Orde Baru itu.
"Soeharto tampaknya sudah condong pada praktik-praktik peribadatan menyerap banyak dasar spiritual darinya," sambung Elson.
Keyakinan Soeharto dalam menyerap ajaran mistik kejawen juga disampaikan langsung oleh dirinya. Dalam sebuah buku bertajuk 'Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya” yang ditulis G. Dwipayana dan Ramadhan KH.
Dalam buku tersebut Soeharto berkisah bahwa Pandangan hidupnya berdasar kepada Keyakinan Tuhan Yanga Maha Esa (YME). Soeharto amat percaya dengan takdir hidup yang sudah digariskan Tuhan. Jika Tuhan sang pencipta alam dan segala isinya mempunyai kehendak, maka sudah pasti kehendak tersebut akan terwujud.
"Maka janganlah menyesal, jangan susah kita pasrah saja. Tidaklah perlu kita kaget. Sesuatu yang seolah-olah merupakan keistimewaan pada seseorang tidaklah perlu menyebabkan kita heran. Tidaklah perlu kita terbelalak dibuatnya sampai mengucap wah hebat sekali. Kembalikan hal tersebut kepada Tuhan dan kita. "Aja gumunan". Kalau kita mempunyai kedudukan, kekayaan jangan lupa bahwa sewaktu-waktu hal itu bisa berubah, kalau Tuhan menghendakinya. Sebab itu "Aja Dumeh" jangan mentang mentang dan jangan sombong," kata Soeharto. (bhd)
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia
Komnas HAM Kecewa Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Minta Kasus Dugaan Pelanggaran di Masa Lalu Tetap Harus Diusut
Komnas HAM menyatakan kecewa atas pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto. Menilai keputusan itu melukai korban pelanggaran HAM berat era Orde Baru dan mencederai semangat Reformasi 1998.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Indonesia
Menteri HAM Ogah Komentar Detail Soal Gelar Pahlwan Soeharto
Pigai menjelaskan Kementerian HAM tidak memberikan rekomendasi nama apa pun untuk diusulkan menjadi pahlawan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Indonesia
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Partai Golkar sejak awal telah mengusulkan dan mendukung beliau beserta tokoh-tokoh lainnya untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Kemudian tahun ini baru terwujud.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Indonesia
Ubedilah Badrun Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bukti Bangsa Kehilangan Moral dan Integritas
Tanda bahwa bangsa Indonesia tengah kehilangan ukuran moral dan integritas dalam bernegara.
?
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Indonesia
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
"Mana mungkin Marsinah dan Soeharto menjadi pahlawan pada saat yang bersamaan," kata Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Indonesia
Aktivis Reformasi Sebut Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Bentuk Pengaburan dan Amnesia Sejarah Bangsa
Gelar kepahlawanan bukan sekadar bentuk penghargaan individual, melainkan mekanisme moral kolektif sebuah bangsa.
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Indonesia
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Pimpinan Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
Pimpinan Komisi XIII DPR menyinggung soal pelanggaran HAM Orde Baru. Hal ini buntut dari pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Indonesia
Klaim tak Ada Bukti Pelanggaran HAM, Fadli Zon Justru Ungkit Jasa Besar Soeharto untuk Indonesia
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengklaim, bahwa tak ada bukti pelanggaran HAM yang dilakukan Soeharto.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Presiden Prabowo Subianto (kiri) memberikan selamat kepada putra presiden kedua RI Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto (kanan) Bambang Trihatmodjo (kiri) dan Siti Hardijanti Hastuti Rukmana usai upacara pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto dan sembilan tokoh lainnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Indonesia
Jusuf Kalla soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Kekurangan, tapi Jasanya Lebih Banyak
Jusuf Kalla bicara soal pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto. Menurutnya, jasa Soeharto lebih banyak dibanding kekurangannya.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025