Ini Jawaban Asal Usul Kota Pacitan

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 02 Maret 2016
Ini Jawaban Asal Usul  Kota Pacitan
Pendopo Setroketipo di Desa Widoro, Pacitan (Foto: Marahputih.com/Teddy Kurniawan)

Merahputih Budaya- Sejarah merupakan studi masa lalu yang harus terus digali guna mendapatkan validitas peristiwa yang terjadi pada zaman itu. Tentunya harus melalui penelusuran dan penyelidikan yang dihasilkan sebuah penelitian yang relevan.

Terkait hal itu, Merahputih.com mencoba menyuguhkan kisah atau sejarah dibalik penamaan kota Pacitan.

Berdasarkan data yang dihimpun, Pacitan diketahui berasal dari dua desa yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Kota Pacitan yaitu Desa Nanggungan dan Desa Sukoharjo.

Gerbang Sumur Njero Desa Sukoharjo, Pacitan Jawa Timur

Pacitan sendiri terambil dari kata Pace dan Ketan yang berasal dari Desa Nanggungan. "Konon ketika Pangeran Mangkubumi berperang melawan belanda dan mengalami kelelahan, Setroketipo yang waktu itu adalah seorang prajurit memberikan air dari buah pace, hingga akhirnya pangeran Mangkubumi sehat dan lebih kuat seperti sedia kala,"  jelas Kepala Desa Nanggungan, Mulyanto, kepada merahputih.com, Senin (1/3).

Selain itu, katanya ada yang menyebut buah pace tersebut dimakan dengan ketan dan minum air sumur njero yang diambil langsung dari Desa Sukoharjo.

Desa Nanggungan sendiri dulunya adalah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Tumenggung Setroketipo dan Desa Sukoharjo dipimpin oleh Tumenggung Notopuro. Menurut sejarah Tumenggung Notopuro adalah bupati pertama yang diangkat langsung oleh Kesultanan Solo dan Tumenggung Setroketipo adalah tumenggung kedua yang diangkat langsung oleh Kesultanan Yogyakarta.

Ompak atau batu untuk pondasi bangunan yang ditemukan di kawasan Sumur Njero, Desa Sukoharjo Pacitan.

Guna mengingatkan generasi penerus terkait sejarah Pacitan, hampir setiap malam menjelang hari jadi Kota Pacitan,  desa yang menjadi cikal bakal Pacitan mengadakan acara dan ritual.

Di Desa Nanggungan contohnya, setiap malam sebelum hari jadi Pacitan diadakan wilujengan berkumpul di pendopo peninggalan Tumenggung Setroketipo. Di lokasi itu warga mengambil buah pace yang kemudian diolah menjadi minuman untuk dihantarkan ke pendopo Bupati Pacitan dan disajikan bagi tamu undangan dan warga yang datang ke Pendopo Kabupaten Pacitan.

Selain acara mengolah buah pace, warga Desa Nanggungan juga mengadakan wilujengan, dalam acara tersebut warga desa berkumpul untuk sekedar bersyukur dan makan bersama.

Sumur Njero yang terletak di Desa Sukoharjo, Pacitan, Jawa Timur, menjadi salah satu petilasan asal muasal keberadaan Pacitan

Berbeda dengan Desa Sukoharjo, di sana diadakan ritual pengambilan air di sumur njero yang biasa disebut Ritual Tirtowening. Sumur njero adalah sumur peninggalan Tumenggung Notopuro yang selalu digunakan dalam hari jadi Pacitan, sumur ini digunakan hanya setahun sekali, setiap diadakan Ritual Tirtowening tersebut.

Bukan sembarangan ritual, proses pengambilan air dalam sumur njero haruslah didampingi juru kunci. Dalam prosesinya pun harus dimulai tepat pukul 24.00 WIB.

Air yang diambil dari sumur akan diletakkan dalam kendhi, kemudian dibawa oleh selir-selir dan diberikan kepada Bupati Pacitan dan warga sekitar secara langsung. Keesokan harinya, kendhi kemudian dibawa menuju Pendopo Kabupaten Pacitan. (sar)

BACA JUGA:

  1. Debur Ombak Dahsyat di Pantai Watu Bale Pacitan
  2. Puas Bermain Air di Kampoeng Aer Waterpark Pacitan
  3. Goa Song Terus, Rumahnya Manusia Purba di Pacitan
  4. Suasana Liburan di Pantai Teleng Ria Pacitan
  5. Yuk Berpetualang 300 Meter ke Dalam Goa Gong di Pacitan
#Wisata Di Jawa Timur #Wisata Kuliner Pacitan #Wisata Pacitan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan