Ini Dia Sejarah Tiup Terompet di Tahun Baru


Seorang pedagang terompet mebereskan terompet dagangannya di kawasan Melawai, Jakarta, Kamis (31/12). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
MerahPutih Peristiwa - Perayaan tahun baru diseluruh dunia identik dengan meniup terompet. Sepanjang sejarahnya Indonesia juga membudayakan terompet sebagai simbol pesta pergantian tahun baru.
Ternyata hal ini telah dilakukan berabad-abad tahun yang lalu. Sejarah mencatat, Semula, budaya meniup terompet ini merupakan budaya masyarakat yahudi saat menyambut tahun baru bangsa mereka yang jatuh pada bulan ke tujuh pada sistem penanggalan mereka (bulan Tisyri).
Walaupun setelah itu mereka merayakannya di bulan Januari sejak berkuasanya bangsa Romawi kuno atas mereka pada tahun 63 SM. Sejak itulah mereka mengikuti kalender Julian yang kemudian hari berubah menjadi kalender Masehi alias kalender Gregorian.
Pada malam tahun barunya, masyarakat Yahudi melakukan introspeksi diri dengan tradisi meniup shofar (serunai), sebuah alat musik sejenis terompet. Bunyi shofar mirip sekali dengan bunyi terompet kertas yang dibunyikan orang Indonesia di malam Tahun Baru.
Sebenarnya shofar (serunai) sendiri digolongkan sebagai terompet. Terompet diperkirakan sudah ada sejak tahun 1.500 sebelum Masehi.
Awalnya, alat musik jenis ini diperuntukkan untuk keperluan ritual agama dan juga digunakan dalam militer terutama saat akan berperang.
Kemudian terompet dijadikan sebagai alat musik pada masa pertengahan Renaisance hingga kini. Jadi inilah sejarah terompet dan asal penggunaannya. Dia merupakan syi’ar dan simbol keagamaan mereka saat merayakan tahun baru.
Selain itu, terompet juga dipakai oleh bangsa Yahudi dalam mengumpulkan manusia saat mereka ingin beribadah dalam sinagoge (tempat ibadah) mereka. (dit)
BACA JUGA:
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Perajin Terompet di Solo Kebanjiran Pesanan
