Ini Dia Kisah Unik Dibalik Pengangkutan Lokomotif Kuno dari TMII ke Solo
Sebuah bendera merah putih terpasang di depan lokomotif kuno tersebut. (MerahPutih/Win)
MerahPutih Wisata - Ada kisah menarik saat pengangkutan lokomotif kuno dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menuju ke Kota Solo. Dimana selain harus menggunakan jalur darat, kecepatan yang digunakan pun hanya 20 km/jam.
Tak mudah untuk mengangkut lokomotif buatan tahun 1950an ini, karena memiliki panjang 14.145 mm dan berat 52,5 ton. Bahkan, kebanyakan perjalanan dilakukan saat malam hari, mengingat untuk mengantisipasi kemacetan.
Selain itu, ada kisah unik lainnya. Dimana selama perjalanan, pihak ekspedisi menyalakan dupa yang diletakan di dekat lokomotif tersebut. Tak hanya itu saja, disaat perjalanan, lokomotif tidak di tutup secara keseluruhan.
"Kami juga memasang sejumlah bambu untuk menyangga dan juga bendera merah putih di depan lokomotif," jelas penanggung jawab ekspedisi, Sitindoan Satar.
"Beberapa waktu lalu, kami pernah mengabaikan hal tersebut, saat melakukan pengiriman lokomotif kuno, salah satunya dari Ambarawa ke Sawah lunto. Dimana banyak musibah yang kami alami, mulai dari ban pecah hingga kendaraannya mogok," paparnya.
Sementara itu lokomotif buatan Jerman itu, tak langsung digunakan. Karena akan melalui tahap pengecekan dahulu guna melihat kerusakannya. Mengingat sudah cukup lama, lokomotif ini tak digunakan. (Win)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Hamengkunegoro Menjadi PB XIV: Sumpah, Sabda Dalem, dan Kirab Agung Warnai Penobatan
Dituding Berkhianat karena Dinobatkan Jadi PB XIV, KGPH Mangkubumi: Penunjukan sudah Sesuai Adat dan Paugeran Keraton
Jumenengan PB XIV Diramaikan Raja Kirab Naik Kereta Garuda Kencana, akan Dihadiri Jokowi hingga Raja Nusantara
Keraton Solo Pecah, Bakal Ada 2 Raja
Viral, Orang Menangis Malam Hari Pakai Toa Masjid Bikin Warga Kampung Terganggu
Rutan Solo Bakal Direlokasi ke Karanganyar, Komisi XIII DPR: Bangunan Lama Dijadikan Museum dan Kawasan Ekonomi Kreatif
Gelar Upacara Adat Kenaikan Tahta Paku Buwono XIV, Sultan Yogyakarta Diundang
Keraton Surakarta Gelar Upacara Jumenengan PB XIV, Sabtu (15/11)
Ketua DPC Solo Terang-terangan Tolak Rencana Budi Arie Mau Masuk Gerindra
Mediasi Deadlock, Warga Tetap Tolak Pendirian SPPG Solo dan Minta Pindah Lokasi