Ini Cara Suku Baduy Menabung

Ana AmaliaAna Amalia - Kamis, 10 Maret 2016
Ini Cara Suku Baduy Menabung

Suku Baduy: Foto: Instagram @stevanyifw

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Budaya - Manusia modern, mengenal celengan sebagai tempat untuk menyimpan uang yang digunakan sewaktu-waktu saja pada saat terdesak, atau untuk tujuan mengumpulkan uang sampai jumlah yang diinginkan tercapai untuk memenuhi keinginan. Untuk hal yang lebih besar, manusia modern akan memilih Bank sebagai lembaga yang dititipi.

Masyarakat adat Baduy, sudah mengenal sistem menyimpan ini sejak dulu. Masyarakat yang mengaku sudah ada di Kanekes, Selatan Kab Lebak Provinsi Banten sejak zaman nabi Adam tersebut telah menerapkan kebiasaan menabung kepada setiap keluarga dari garis keturunannya.

Tentu saja, sebagai masyarakat yang hidup dengan cara leluhurnya tersebut tidak menyimpan uang. Mereka menyimpan bahan makanan pokok mereka, yaitu beras yang merupakan hasil tani sendiri yang ditanam dengan cara Huma, menanam padi di ladang, tidak seperti yang dikenal manusia modern yang menanam padi di sawah.

Menurut Abah Sali, Kokolot (Tetua) di Kampung Gajeboh, setiap warga yang menikah, wajib memiliki Leuit, bangunan dari kayu, bambu, dan daun kiray yang berfungsi untuk untuk menyimpan padi hasil dari Huma.

"Kabehan kudu boga," (Semua Keluarga harus punya) ujarnya, Rabu (9/3/2016).

Leuit, bangunan dari kayu, bambu, dan daun kiray yang berfungsi untuk untuk menyimpan padi hasil dari Huma/ Foto: MerahPutih/Sucitra De

Sementara itu, Musung salah satu warga Kampung Gajeboh mengatakan, Leuit yang dimilikinya sendiri tidak langsung berisi beras, ia membutuhkan waktu selama tiga tahun lamanya untuk memenuhinya.

"Keur mimiti boga teu langsung aya eusian," (Waktu pertama kali punya, tidak langsung ada isinya) terangnya.

Isi Leuit, hanya diambil jika dalam kondisi saat acara besar, misalnya ketika ada pesta pernikahan salah satu warga, ada pekerjaan penting terkait infrastruktur kampung, atau keluarga dalam keadaan terdesak saja.

Karena budaya menabung itulah, belum pernah ada ceritanya dalam sejarah, orang Baduy kelaparan, karena mereka memiliki ketahanan pangan yang kuat. Bahkan, ada leuit berisi beras yang berusia 200 tahun lebih. (ctr)

BACA JUGA:

  1. Usai Saksikan Gerhana Matahari, Ribuan Warga Yogyakarta Dihibur Musik
  2. Di Tugu Pal Putih, Enam Teleskop Bantu Warga Yogyakarta Saksikan Gerhana
  3. Di Masjid Gede Keraton, Warga Saksikan Gerhana dan Salat
  4. Begini Cara Suku Baduy Deteksi Dini Gerhana Matahari
  5. Indahnya Penampakan Gerhana Matahari di Bengkulu
#Kabupaten Lebak-Rangkasbitung Banten #Rangkasbitung Banten #Wonderful Banten #Suku Baduy Di Banten
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Bagikan