Ine Febriyanti Pentaskan Monolog Cut Nyak Dien

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Rabu, 19 Agustus 2015
Ine Febriyanti Pentaskan Monolog Cut Nyak Dien

Artis Sha Ine Febriyanti beraksi di atas panggung saat tampil dalam pementasan monolog 'Cut Nyak Dien' di Balairung Universitas PGRI Semarang, Jateng, Selasa (18/8) malam. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Budaya - Artis Ine Febriyanti menggelar pentas monolog Cut Nyak Dien di Balairung Universitas PGRI Semarang, Jateng, Selasa (18/8) malam.

Dalam memerankan sosok perempuan pejuang asal Aceh itu, Ine menunjukkan karakter Cut Nyak Dien sebagai wanita yang kuat tanpa melupakan perannya sebagai seorang ibu dan istri.

Pentas monolog ini bertajuk "70 Tahun Indonesia Merdeka" yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Balai Kota (Forwakot) Semarang, Universitas PGRI Semarang, dan Rumah Budaya Kawan Kita.

Dalam pentas monolog Cut Nyak Dien, Ine menceritakan kehidupan Cut Nyak Dien semenjak menikah dengan suami pertamanya, Teuku Ibrahim.

Sepeninggal Teuku Ibrahim yang meninggal di medan perang, Cut Nyak Dien kemudian menikah dengan Teuku Umar dan terus mengobarkan perjuangan untuk mengusir penjajah dari Aceh.

Ine Febriyanti menghidupkan kembali karakter Cut Nyak Dien bukan hanya melihat dari kepiawaiannya sebagai pahlawan perang yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga menunjukkan karakter Cut Nyak Dien sebagai wanita yang kuat dengan sifat-sifat keperempuanannya.

Pementasan monolog "Cut Nyak Dien" pertama kali dipentaskan di Galeri Indonesia Raya pada tanggal 13 April 2014. Ine sendiri mempersiapkan pementasan ini selama empat hari. Hal itu yang menyebabkan dirinya saat itu tampil dengan konsep dramatique reading atau pembacaan naskah cerita dibungkus dramatikal.

 

Baca Juga:

Rio Motret Terjemahkan Dongeng Indonesia dalam Fotografi Alkisah

Lewat Fotografi "Alkisah", Rio Hidupkan Cerita Rakyat Tanah Air

Teater Koma Gelar "Opera Ular Putih"

Lepas dari Layar Kaca, Dinda Kanya Dewi Eksis di Teater

#Teater
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

ShowBiz
Mengenang Pramoedya Ananta Toer lewat 'Bunga Penutup Abad'
Kehadiran pertunjukan ini kembali menegaskan bahwa karya-karya Pram tidak hanya bersifat abadi, tetapi juga tetap relevan.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Mengenang Pramoedya Ananta Toer lewat 'Bunga Penutup Abad'
Berita Foto
Mengintip Sesi Latihan Jelang Pementasan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad
Happy Salma memerankan Nyai Ontosoroh beradu akting dengan Reza Rahadian memerankan Minke dalam sesi latihan pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 21 Agustus 2025
Mengintip Sesi Latihan Jelang Pementasan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad
Berita Foto
Jelang Pertunjukan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad di Jakarta
Produser sekaligus Pemeran Teater Happy Salma (kedua kanan), Aktris Chelsea Islan (kedua kiri), dan Aktor Reza Rahadian (kiri), Pemeran Teater Sajani Arifin (kanan), memberikan keterangan kepada media jelang pertunjukan teater bertajuk Bunga Penutup Abad di Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 15 Agustus 2025
Jelang Pertunjukan Teater Bertajuk Bunga Penutup Abad di Jakarta
ShowBiz
Teater Koma Bawa Karakter Punokawan Melintasi Ruang dan Zaman dalam Pertunjukan 'Mencari Semar'
Pertunjukan Mencari Semar akan ditampilkan pada 13-17 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 31 Juli 2025
Teater Koma Bawa Karakter Punokawan Melintasi Ruang dan Zaman dalam Pertunjukan 'Mencari Semar'
Berita Foto
Jelang Pementasan Teater Mencari Semar Angkat Cerita Tradisi Punakawan yang Futuristik
Para pemain memainkan lakon Teater bertajuk "Mencari Semar" di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (31/7/2025).qa
Didik Setiawan - Kamis, 31 Juli 2025
Jelang Pementasan Teater Mencari Semar Angkat Cerita Tradisi Punakawan yang Futuristik
ShowBiz
Indonesia Kaya Tampil dengan Wajah Baru, Siap Jadi Platform Pioner Lestarikan Seni Pertunjukan Tanah Air yang Lebih Progresif dan Relevan
Indonesia Kaya menampilkan wajah dan citra yang progresif lewat ikhtiar rebranding logo yang baru mereka gagas.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Indonesia Kaya Tampil dengan Wajah Baru, Siap Jadi Platform Pioner Lestarikan Seni Pertunjukan Tanah Air yang Lebih Progresif dan Relevan
ShowBiz
Panggung Musikal 'Keluarga Cemara' Siap Dipentaskan Kembali
Musikal ini merupakan adaptasi dari salah satu properti intelektual (IP) paling populer dan sukses yang juga telah diangkat ke layar lebar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Panggung Musikal 'Keluarga Cemara' Siap Dipentaskan Kembali
Berita Foto
Mengintip Rehearsal Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara di Ciputra Artpreneur
Para pemain memerankan pertunjukan panggung musikal Keluarga Cemara tampil saat latihan pentas panggung musikal Keluarga Cemara di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 14 Mei 2025
Mengintip Rehearsal Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara di Ciputra Artpreneur
Indonesia
Bersama Fadli Zon, Megawati Hadiri Pertunjukan Teater Seni Musik Imam Al-Bukhari-Sukarno di GKJ
Pertunjukan ini menyoroti sejarah Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno dengan Imam Bukhari seorang ahli hadis asal Uzbekistan di puncak Perang Dingin.
Frengky Aruan - Selasa, 15 April 2025
Bersama Fadli Zon, Megawati Hadiri Pertunjukan Teater Seni Musik Imam Al-Bukhari-Sukarno di GKJ
ShowBiz
Ketika Romantika Diuji Prahara Politik Nasional Tersaji dalam Teater Musikal 'Mar'
Drama musikal Mar disurtradarai oleh Narindra Kukila, ceritakan perjalanan cinta prajurit dan perawat.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 Februari 2025
Ketika Romantika Diuji Prahara Politik Nasional Tersaji dalam Teater Musikal 'Mar'
Bagikan