Hubungan Lagu Genjer-Genjer dengan PKI

Ana AmaliaAna Amalia - Sabtu, 01 Oktober 2016
Hubungan Lagu Genjer-Genjer dengan PKI

Aksi Demo Anti PKI depan Istana Negara Jumat (3/6) Foto: MP/Yohanes Abi

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Budaya - Indonesia memiliki berbagai catatan secarah kelam, mulai dari masa penjajahan Belanda dan Jepang, hingga masa pasca kemerdekaan.

Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi salah satu sejarah kelam yang dimiliki bangsa ini. PKI dituding sebagai otak di balik pembunuhan para Jendral pada tragedi 30 September 1965.

Tragedi itu pun diakhiri dengan pembantaian seluruh anggota PKI hingga akar-akarnya oleh Jendral Soeharto yang kemudian diangkat sebagai Presiden menggantikan Soekarno.

PKI menjadi hal yang sangat tabu dibicarakan pada masa pemerintahan Orde Baru, segala hal yang berhubungan dengan PKI dimusnahkan, disembunyikan dan dihilangkan dari publik.

Lagu "Genjer-Genjer" salah satunya. "Genjer-genjer" adalah lagu populer yang diciptakan oleh seniman asal Banyuwangi, Muhammad Arief, pada tahun 1940-an.

Syair lagu Genjer-Genjer dimaksudkan sebagai sindiran atas masa pendudukan Jepang ke Indonesia. Pada saat itu, kondisi rakyat semakin sesangsara dibanding sebelumnya. Bahkan ‘genjer’ tanaman gulma yang tumbuh di rawa-rawa sebelumnya dikosumsi itik, namun menjadi santapan yang lezat akibat tidak mampu membeli daging.

Menurut Suripan Sadi Hutomo (1990: 10), upaya yang dilakukan M Arif sesuai dengan fungsi Sastra Lisan, yaitu sebagai kritik sosial, menyidir penguasa dan alat perjuangan.

Pasca kemerdekaan lagu Genjer-Genjer pun semakin populer dan dinyanyikan oleh penyanyi populer seperti Lilis Suryani dan Bing Selamet.

Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966), Partai Komunis Indonesia (PKI) melancarkan kampanye besar-besaran untuk meningkatkan popularitas. Lagu ini, yang menggambarkan penderitaan warga desa, menjadi salah satu lagu propaganda yang disukai dan dinyanyikan pada berbagai kesempatan. Akibatnya orang mulai mengasosiasikan lagu Genjer-Genjer sebagai "lagu PKI.

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 membuat rezim Orde Baru yang anti-komunisme melarang disebarluaskannya lagu ini. Menurut versi TNI, para anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat menyanyikan lagu ini ketika para jendral yang diculik diinterogasi dan disiksa. Peristiwa ini digambarkan pada film Pengkhianatan G 30 S/PKI besutan Arifin C. Noer.

Dalam serangkaian peristiwa tragedi pembantaian komunis oleh TNI dan pendukung Orde Baru tahun 1965 - 1966 di Indonesia, Muhammad Arief, pencipta lagu "Genjer-genjer" meninggal dibunuh akibat dianggap terlibat dalam organisasi massa onderbouw PKI.

Setelah berakhirnya rezim Orde Baru pada tahun 1998, larangan penyebarluasan lagu "Genjer-genjer" secara formal telah berakhir. Lagu "Genjer-genjer" mulai beredar secara bebas melalui media internet.

Walaupun telah diperbolehkan, masih terjadi beberapa kasus yang melibatkan stigmatisasi lagu ini, seperti terjadinya demo sekelompok orang terhadap suatu stasiun radio di Solo akibat mengudarakan lagu tersebut.

Pasca kejatuhan Soeharto, Genjer-genjer kembali populer bahkan group band reage asal jogjakarta telah mempopulerkan lagu tersebut kembali. Lagu Genjer-Genjer juga digunakan sebagai opening song dan ending song dalam serial dokumenter "40 years of silence" yang memuat sejumlah kesaksian mengenai tahun 1965-1966.

BACA JUGA:

  1. Makna Lagu Kicir - Kicir dari Betawi
  2. Makna Kepemimpinan dalam Lagu "Gundul-gundul Pacul"
  3. Misteri di Balik Lagu 'Lingsir Wengi', Tembang Pemanggil Kuntilanak
  4. Pantai Cihara Sensasi Deburan Ombak Laut Selatan Banten
  5. Pantai Suka Hujan Objek Wisata Sunyi di Selatan Banten
#G30S/PKI #Atribut PKI #Partai Komunis Indonesia (PKI)
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Indonesia
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Lukisan tersebut adalah materi perkuliahan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sejarah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Video
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI
Kalo dari ketiga tempat bersejarah ini, mana tempat yang udah datengin?
Fransiska Chandra - Selasa, 01 Oktober 2024
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI
Lifestyle
1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila 2024, Begini Sejarahnya
1 Oktober 2024, Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila, yang merupakan momen penting dalam sejarah bangsa. Penetapan tanggal ini sebagai Hari Kesaktian Pancasila tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 1967.
ImanK - Senin, 30 September 2024
1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila 2024, Begini Sejarahnya
Indonesia
Megawati Sebut Tak Logis Bung Karno Dianggap Berkolaborasi dengan PKI
"Dia presiden seumur hidup dibilang mau melakukan tindakan (makar), padahal PKI kan mau mengambil kekuasaan. Logis apa ngga? Menurut saya ngga," ujarnya.
Andika Pratama - Sabtu, 20 Mei 2023
Megawati Sebut Tak Logis Bung Karno Dianggap Berkolaborasi dengan PKI
Bagikan